Banyuwangi – Sebanyak 394 peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara ikut meramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 pada Sabtu (27/9/2025). Event ini tidak hanya diikuti atlet profesional, tetapi juga komunitas sepeda dan penggemar olahraga gowes.
Para peserta datang dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, Lampung, Maluku, hingga mancanegara seperti Kolombia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, New Zealand, Filipina, dan Singapura.
Rute sepanjang 86,9 kilometer dimulai dari Pantai Marina Boom menuju Paltuding, Ijen. Pelepasan peserta dilakukan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pukul 06.00 WIB.
Bupati Ipuk menyatakan, kegiatan ini memperkuat branding Banyuwangi sebagai kota sepeda sekaligus mendorong potensi sport tourism di daerah. “Saya menyambut hangat seluruh peserta Ijen KOM 2025. Nikmati pengalaman bersepeda menyusuri keindahan alam Banyuwangi,” ujarnya.
Event ini melengkapi serangkaian ajang balap sepeda di Banyuwangi, seperti Tour de Banyuwangi Ijen (28–31 Juli), Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (20–21 September), dan Banyuwangi BMX (15–16 November).
Menurut penggiat olahraga sepeda Azrul Ananda, rute Ijen termasuk yang paling menantang di Indonesia, bahkan sudah dikenal dunia. Balap ini juga menjadi seri penutup Mainsepeda Trilogy 2025, setelah sebelumnya digelar di Bromo KOM (17 Mei) dan Kediri Dholo KOM (20 Juli).
Trek Ijen terkenal dengan tanjakan kategori hors categorie, yang sudah dilalui atlet profesional berlevel internasional seperti Union Cycliste Internationale (UCI).
Salah satu peserta, Liliana Herawati dari Purwokerto, Jawa Tengah, kategori Women 35-39, mengaku kagum dengan pemandangan sepanjang rute. “View-nya luar biasa, start dari pantai jam 5 pagi dan matahari terbit benar-benar menakjubkan,” ujar Liliana dengan antusias.
Pantai Marina Boom dipilih sebagai titik start agar para peserta dapat menikmati matahari terbit dengan siluet Gunung Ijen sebagai latar belakang. Rute mengajak pesepeda melewati hamparan sawah hijau, perkampungan, perkebunan, hingga kaki Gunung Ijen yang menawan.
Event ini sekaligus memadukan olahraga, wisata, dan keindahan alam Banyuwangi, memperkuat posisi kota ini sebagai destinasi sport tourism kelas dunia.
(Red)