Banyuwangi — Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang dan berbagai instansi terkait menggelar simulasi terpadu “Top Drill Penanganan Keadaan Darurat Kecelakaan Kapal Tahun 2025”, Kamis (26/6/2025).
Latihan digelar di area Pelabuhan PT ASDP Ketapang dan Dermaga Ponton 4, Jalan Raya Situbondo, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Kegiatan ini bertujuan menguji kesiapan operasional dan sinergi lintas instansi dalam menangani kecelakaan kapal penumpang di Selat Bali, salah satu jalur pelayaran tersibuk di Indonesia.
Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., mengatakan pihaknya menurunkan personel dan unsur Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Payaman untuk mendukung suksesnya latihan.
“Simulasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari mitigasi nyata potensi risiko kecelakaan laut. Kita ingin membangun kapasitas tanggap darurat yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegas Danlanal.
Latihan melibatkan berbagai pihak, termasuk Tim SAR gabungan, Basarnas, BPBD, Dinas Kesehatan, Pelindo, dan stakeholder pelayaran serta kepelabuhanan.
Beragam skenario diuji, seperti evakuasi korban di tengah laut, penanganan kebakaran kapal, hingga penanggulangan tumpahan bahan bakar.
“Kegiatan ini menjadi implementasi protokol keselamatan laut berbasis kolaborasi multipihak, seiring meningkatnya volume penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, terutama saat libur panjang dan arus mudik,” ujar Letkol Laut (P) Puji Santoso.
Dengan skenario latihan yang mendekati kondisi nyata, diharapkan seluruh personel dapat meningkatkan akurasi penanganan, mengurangi risiko korban jiwa, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap keselamatan pelayaran nasional.
(Red)