Banyuwangi β Musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali menjadi duka mendalam bagi Banyuwangi dan Indonesia. Bagi keluarga korban, tragedi ini bukan sekadar kecelakaan laut biasa, melainkan luka besar yang menanti kepastian nasib orang-orang tercinta.
Ketua DPC GRIB Jaya Banyuwangi, Bang Yahya, menyerukan sikap empati dan solidaritas kepada seluruh masyarakat. Ia menegaskan bahwa tragedi ini semestinya menjadi momen untuk bersatu, bukan malah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu demi kepentingan kelompok atau narasi menyesatkan.
βKita semua merasakan duka yang sama. Jangan ada gerakan yang membelokkan perhatian dari inti persoalanβyakni upaya penyelamatan, pencarian korban, dan evaluasi menyeluruh dari pihak berwenang. Mari kita beri ruang dan kepercayaan kepada petugas SAR, TNI, Polri, Basarnas, serta seluruh otoritas terkait untuk bekerja secara maksimal. Setelah semua korban ditemukan dan situasi sudah tenang, barulah kita bersama-sama mengevaluasi dan mengambil sikap,β ujar Bang Yahya, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, dalam kondisi genting seperti ini, prioritas utama adalah keselamatan manusia serta penghormatan terhadap nyawa yang hilang. Setiap suara yang tidak berdasar atau opini liar yang memprovokasi, hanya akan memperkeruh suasana dan melukai perasaan keluarga korban.
Bang Yahya juga menyinggung soal sorotan terhadap kelayakan armada penyeberangan. Sebab, KMP Tunu Pratama Jaya menjadi bagian penting jalur transportasi penghubung JawaβBali melalui Pelabuhan KetapangβGilimanuk. Namun, ia menilai segala evaluasi teknis sebaiknya dilakukan setelah situasi darurat teratasi.
βKetika semua korban telah ditemukan dan proses penyelidikan selesai, saat itulah publik bisa secara terbuka dan adil mengevaluasi aspek kelayakan teknis dan operasional kapal-kapal penyeberangan yang melayani jalur KetapangβGilimanuk,β imbuhnya.
Tragedi ini, kata Bang Yahya, harus menjadi cambuk bersama untuk memperbaiki sistem, baik pada sisi teknis transportasi laut, manajemen risiko, standar keselamatan, maupun pengawasan dari otoritas terkait. GRIB Jaya Banyuwangi, lanjutnya, ingin memberi contoh bagaimana seharusnya organisasi masyarakat bersikap dalam menghadapi bencanaβtenang, empatik, dan mengutamakan kepentingan bersama.
βDoa dan solidaritas adalah hal terbaik yang bisa kita berikan saat ini. Untuk para korban, semoga semua dapat ditemukan dalam keadaan terbaik. Untuk keluarga mereka, semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Dan untuk kita semua, semoga tragedi ini menjadi pelajaran yang mematangkan kedewasaan sosial dan moral kita dalam menyikapi bencana,β pungkas Bang Yahya.
(Red)