Banyuwangi β Menyusul rencana penutupan total Jalur Gumitir pada 24 Juli hingga 24 September 2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat melakukan koordinasi dengan PT KAI dan sejumlah operator bus untuk memastikan kelancaran akses transportasi masyarakat.
Penutupan jalur penghubung BanyuwangiβJember tersebut dilakukan guna mendukung pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa TimurβBali sepanjang 115 meter, tepatnya di ruas Sumberjati hingga batas Kabupaten Banyuwangi KM 233+500.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan DAOP 9 Jember agar kereta api berhenti di Stasiun Garahan dan Stasiun Silo β dua stasiun yang selama ini tidak menjadi titik naik-turun penumpang.
βTujuannya agar masyarakat Banyuwangi dan Jember tetap memiliki akses yang layak selama jalur Gumitir ditutup total,β ujar Komang, Kamis (18/7/2025).
Di sisi lain, Dishub juga telah meminta para operator bus, seperti Damri, untuk segera menyesuaikan rute. Contohnya, rute bus JemberβDenpasar kini dimulai dari Stasiun Kalibaru. Penumpang dari Jember diimbau naik kereta terlebih dahulu menuju Kalibaru sebelum melanjutkan perjalanan dengan bus.
βKami akan terus berkoordinasi dengan pengelola bus lainnya agar segera mengumumkan jalur alternatif dan titik pemberangkatan baru,β tegasnya.
Komang juga menambahkan bahwa penutupan jalur dilakukan total karena peralatan berat yang digunakan dalam perbaikan akan memenuhi badan jalan, sehingga sangat berisiko bila tetap dibuka untuk lalu lintas umum.
Penyesuaian rute transportasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak penutupan jalur terhadap mobilitas warga serta menjaga kelancaran arus orang dan barang selama masa perbaikan.
(Red)