Banyuwangi, 20 Agustus 2025 – Karnaval HUT ke-80 RI di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, yang seharusnya menjadi pesta rakyat penuh suka cita, mendadak dikejutkan oleh insiden memalukan. Sebuah mobil Toyota Innova hitam yang ikut dalam rombongan karnaval tiba-tiba melaju ke arah barisan dancer hingga menabrak para penari.
Pengemudi diduga kurang terbiasa mengoperasikan mobil bertransmisi otomatis. Alih-alih menginjak rem saat rombongan penari di depannya, kendaraan justru tetap berjalan. rombongan dancer pun terhantam. beberapa korban kini masih menjalani perawatan intensif di RS Al-Huda Genteng, sementara lainnya yang luka ringan diperbolehkan pulang.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menyingkap kelemahan mendasar dalam tata kelola acara publik: kurangnya disiplin dan standar keselamatan. Sebuah karnaval yang melibatkan ribuan orang mestinya dikelola dengan prinsip kehati-hatian, bukan sekadar mengandalkan kebiasaan tahunan.
Ketua Panitia mengakui adanya kelengahan. “Kami memohon maaf kepada masyarakat. Ke depan, setiap kendaraan dan pengemudi harus melalui seleksi lebih ketat. Ini pelajaran pahit bagi kami,” ujarnya.
Namun suara masyarakat lebih keras dan menilai insiden ini sebagai cermin lemahnya kesadaran publik. “Keselamatan bukan aksesori dalam pesta rakyat. Tanpa disiplin, perayaan bisa berubah jadi bencana. Kita tidak boleh abai hanya karena terbuai euforia,” tegasnya.
Karnaval di desa sraten memang tetap dilanjutkan hingga usai, tetapi kesan yang tertinggal jauh dari sekadar kemeriahan. Peristiwa ini menjadi alarm sosial bahwa setiap perayaan publik tanpa pengawasan disiplin hanyalah bom waktu.
Di tengah semangat kemerdekaan, insiden ini meninggalkan pesan tajam: kemeriahan tanpa keselamatan hanyalah ilusi kebanggaan yang rapuh.
(Red)