Banyuwangi, 20 Agustus 2025 – Karnaval HUT RI di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, semestinya menjadi panggung kebanggaan dan ekspresi budaya rakyat. Namun, kegembiraan itu seketika berubah menjadi kepanikan ketika sebuah mobil Toyota Innova hitam, yang semula hanya bertugas membawa konsumsi, justru melaju ke arah barisan dancer hingga menabrak beberapa orang.
Dugaan awal menunjukkan faktor kelalaian dan ketidakterbiasaan pengemudi dalam mengendarai mobil bertransmisi otomatis. Peristiwa ini menyisakan luka — beberapa korban masih harus menjalani perawatan serius di rumah sakit, meski beruntung tidak ada nyawa melayang.
Namun di balik musibah, insiden ini menampar kesadaran kolektif kita: pesta rakyat, betapapun meriah dan penuh suka cita, tidak boleh mengabaikan prinsip paling elementer, yaitu keselamatan. Sebuah perayaan kehilangan maknanya bila tidak diiringi disiplin dan perencanaan matang.
Dalam perspektif publik, musibah ini bukan sekadar kecelakaan tunggal, melainkan alarm sosial. Ia mengingatkan kita bahwa:
– Panitia penyelenggara wajib menegakkan standar keamanan, tidak sekadar menjalankan rutinitas seremonial.
– Pengemudi dan pemilik kendaraan harus memahami bahwa ruang publik yang padat manusia menuntut kewaspadaan ekstra, bukan sekadar “ikut serta” dalam kemeriahan.
– Masyarakat ditantang untuk lebih kritis, karena keamanan sebuah acara adalah tanggung jawab bersama, bukan semata tugas panitia.
Tokoh masyarakat setempat, menyebut kejadian ini sebagai tamparan moral. “Kita terlalu sering terbuai euforia, hingga lupa bahwa disiplin adalah kunci utama. Jangan sampai kemeriahan perayaan kemerdekaan justru diwarnai kelalaian yang melukai anak bangsa sendiri,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia, mengakui kelalaian dalam manajemen lapangan. “Kami akan mengevaluasi menyeluruh. Ke depan, setiap kendaraan dan pengemudi harus melewati seleksi ketat. Keselamatan harus menjadi fondasi setiap perayaan,” tegasnya.
Karnaval adalah simbol kebersamaan, tetapi kebersamaan itu tidak boleh mengorbankan nyawa dan keselamatan. Insiden di Sraten menjadi catatan tajam: pesta rakyat tanpa disiplin hanya akan meninggalkan luka, bukan kebanggaan.
(Red)