Banyuwangi – Prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi bergerak cepat mengevakuasi belasan Anak Buah Kapal (ABK) yang diduga menjadi korban eksploitasi kerja di KMN Mina Baruna 1. Sebanyak 11 ABK bersama seorang nahkoda berhasil diselamatkan di Perairan Sembulungan, Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (30/8/2025).
Operasi penyelamatan melibatkan tim gabungan Lanal Banyuwangi melalui Posal Muncar bersama Satpolairud Polresta Banyuwangi. Tim langsung menuju lokasi kapal untuk melakukan pemeriksaan di atas KMN Mina Baruna 1.
“Dari pemeriksaan awal, para ABK diduga mengalami kekerasan dan eksploitasi sejak proses perekrutan hingga saat bekerja di kapal. Seluruh ABK kami evakuasi ke Dermaga UPT PPP Muncar sebelum dibawa ke Satpolairud Polresta Banyuwangi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Danposal Muncar, Lettu Laut (P) Marjun Susanto.
Kasus ini terungkap setelah salah seorang ABK mengirim pesan darurat lewat WhatsApp. Dalam laporannya, ia mengaku ditipu saat perekrutan, tidak mendapat hak yang semestinya, hingga mengalami penganiayaan fisik di kapal.
Mendapat laporan tersebut, aparat segera bertindak cepat demi menyelamatkan para ABK yang terancam jiwanya. Seluruh korban kini dalam penanganan aparat kepolisian, sementara nahkoda kapal diamankan untuk dimintai keterangan terkait dugaan praktik ilegal.
Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir praktik eksploitasi maupun pelanggaran hukum di wilayah perairan Banyuwangi.
“TNI AL bersama kepolisian dan instansi terkait berkomitmen memperkuat pengawasan agar keselamatan pelaut dan nelayan terjamin. Keamanan laut bukan hanya soal pertahanan negara, tetapi juga menyangkut keselamatan serta harkat martabat anak bangsa,” tegasnya.
Kasus dugaan eksploitasi ABK ini kini dalam penyelidikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya unsur tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
(Red)