Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi melaksanakan skrining tuberkulosis (TBC) bagi lebih dari 900 warga binaan, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini berlangsung secara bertahap selama empat hari ke depan.
Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menjelaskan skrining TBC dilakukan sebagai langkah deteksi dini guna mencegah penyebaran penyakit sekaligus memastikan penanganan yang tepat bagi warga binaan yang terindikasi terjangkit.
“Kami targetkan setiap hari bisa melayani sekitar 250 warga binaan untuk menjalani skrining,” ujarnya.
Skrining TBC dilakukan dengan metode rontgen dada dan melibatkan kerja sama berbagai pihak, di antaranya Dinas Kesehatan Banyuwangi, RSUD Blambangan, Puskesmas Mojopanggung, Puskesmas Sobo, Puskesmas Gladag, serta Tirta Medical Center sebagai penyedia peralatan pemeriksaan.
Wayan menegaskan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan pencegahan, tetapi juga menjadi bagian dari pemenuhan hak dasar warga binaan untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Ini bentuk komitmen Lapas Banyuwangi dalam melindungi kesehatan seluruh warga binaan. Jika ada yang terindikasi TBC, akan segera dilakukan pemeriksaan lanjutan hingga pengobatan tuntas sesuai protokol,” tegasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan Dinas Kesehatan akan terus diperkuat, baik dalam hal pengobatan, pencegahan, maupun tindak lanjut jika ditemukan kasus TBC baru.
(Red)