Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi mendapat kunjungan istimewa dari konsultan UMKM asal Jakarta, Yulisnawati, Selasa (16/9/2025). Kunjungan ini difokuskan pada pendampingan strategi pengembangan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hasil karya warga binaan.
Dalam kesempatan tersebut, Yulisnawati tidak hanya meninjau hasil karya, tetapi juga memberikan berbagai kiat penting mulai dari pemilihan bahan baku, efisiensi produksi, desain pengemasan, hingga strategi pemasaran digital. Menurutnya, perhatian menyeluruh dari hulu ke hilir akan meningkatkan daya saing produk UMKM warga binaan di pasaran.
“Semua aspek ini penting. Dengan detail yang diperhatikan secara berkelanjutan, produk UMKM Lapas Banyuwangi bisa punya nilai jual dan daya saing tinggi,” jelas Yulisnawati.
Ia juga secara langsung mencicipi roti buatan warga binaan serta mencoba teknik mencanting batik. Menurutnya, semangat berkarya di tengah keterbatasan patut diapresiasi.
“Luar biasa, dengan keterbatasan mereka tetap bersemangat menghasilkan produk bernilai jual,” tambahnya.
Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan terima kasih atas masukan dari konsultan UMKM tersebut. Ia berharap pendampingan ini semakin membuka peluang pasar bagi produk warga binaan.
“Kami terus berupaya agar produk warga binaan, seperti batik, keset, aneka makanan, souvenir, hingga pelatihan barista, bisa lebih dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan dukungan dari para ahli, Lapas Banyuwangi optimis produk UMKM warga binaan tidak hanya sebagai bekal keterampilan, tetapi juga bisa menjadi bagian dari perekonomian lokal.
(Red)