Banyuwangi, 29 September 2025 –
Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Banyuwangi menggelar Diklat Bahasa Isyarat BISINDO di Hotel Santika Banyuwangi. Acara ini menjadi langkah strategis Pemkab Banyuwangi dalam membangun pelayanan publik yang inklusif, ramah disabilitas, dan berkeadilan sosial.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) lintas OPD, dengan suasana penuh semangat kebersamaan. Para peserta diajak mempelajari dasar-dasar bahasa isyarat Indonesia (BISINDO), praktik langsung komunikasi, hingga simulasi pelayanan publik bagi masyarakat penyandang disabilitas rungu.
Komitmen Bupati Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, S.Pd., M.KP dalam sambutannya menekankan pentingnya keterampilan bahasa isyarat sebagai bagian dari profesionalisme ASN.
“ASN Banyuwangi harus hadir sebagai pelayan publik yang mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Menguasai bahasa isyarat bukan sekadar keterampilan, melainkan wujud empati, penghormatan, dan komitmen pemerintah daerah terhadap prinsip inklusi sosial,” ujar Bupati.
Beliau menambahkan, pelatihan semacam ini akan terus diperluas agar setiap unit layanan publik di Banyuwangi benar-benar ramah difabel dan tidak meninggalkan siapa pun.
Pernyataan Kepala BKD Banyuwangi
Kepala BKD Banyuwangi Ilzam Nuzuli, S.E, M.Si juga menegaskan bahwa diklat ini sejalan dengan visi pengembangan SDM aparatur yang unggul dan adaptif.
“Kami ingin ASN Banyuwangi tidak hanya cakap secara administratif, tetapi juga punya nilai kemanusiaan yang tinggi. Dengan BISINDO, kami membekali aparatur kemampuan komunikasi yang setara, sehingga pelayanan publik kita benar-benar humanis dan menyentuh hati masyarakat,” ungkap Kepala BKD.
Menurutnya, pelatihan ini akan menjadi agenda berkelanjutan dan diintegrasikan dengan program pengembangan kompetensi ASN di tahun-tahun mendatang.
Suasana Pelatihan
Rangkaian kegiatan diklat berlangsung interaktif. Para ASN tampak antusias menirukan gerakan bahasa isyarat yang dipandu instruktur. Beberapa sesi disertai simulasi langsung, di mana peserta berlatih menyapa, melayani, hingga memberi informasi kepada penyandang disabilitas dengan BISINDO.
Momen kebersamaan semakin terasa ketika seluruh peserta bersama-sama membentuk simbol-simbol tangan yang bermakna inklusi, diiringi tepuk tangan dalam gaya bahasa isyarat.
Banyuwangi sebagai Role Model
Dengan penyelenggaraan diklat ini, Banyuwangi kembali menegaskan dirinya sebagai salah satu daerah pelopor inovasi pelayanan publik inklusif. Harapannya, keterampilan ini tidak hanya berhenti pada ruang pelatihan, tetapi benar-benar diterapkan di kantor pelayanan, sekolah, rumah sakit, hingga ruang publik lainnya.
Tentang BKD Banyuwangi
Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Banyuwangi berfokus pada pengembangan kapasitas aparatur sipil negara melalui program pendidikan, pelatihan, dan peningkatan kompetensi untuk mendukung terciptanya birokrasi yang profesional, humanis, dan berintegritas.
Kontak Media
Humas BKD Kabupaten Banyuwangi
Website: https://bkd.banyuwangikab.go.id
(Red)