Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi terus berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional dengan menanam padi di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas 2 hektare di Kelurahan Pakis, Kamis (7/2). Program ini menjadi bagian dari pembinaan warga binaan melalui sektor pertanian.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam memberdayakan warga binaan di bidang ketahanan pangan.
“Kami menjalankan program ini sesuai arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Dirjen Pemasyarakatan sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo,” ujarnya.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Pemerintah Daerah, perangkat Kelurahan Pakis, dan masyarakat sekitar. Lahan seluas 2 hektare yang digunakan merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Perawatan hingga panen akan dilakukan oleh lima warga binaan asimilasi yang telah memenuhi syarat setelah melalui sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Mereka tetap berada dalam pengawasan ketat petugas Lapas.
“Dari sejumlah warga binaan yang mengajukan, hanya lima orang yang lolos seleksi dan dianggap layak bekerja di luar dengan pertimbangan keamanan,” terang Mukaffi.
Panen padi diperkirakan akan berlangsung dalam empat bulan ke depan. Sebagian hasilnya akan disalurkan untuk kegiatan sosial, termasuk membantu masyarakat kurang mampu dan keluarga warga binaan.
“Kami berharap program ini tidak hanya melatih keterampilan warga binaan tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
(Red)