Banyuwangi β Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kini memiliki fasilitas unik yang tidak hanya membantu warga binaan menjaga kerapian, tetapi juga menjadi wadah pengembangan keterampilan dan kreativitas.
Barbershop yang didirikan di dalam Lapas ini dikelola oleh warga binaan yang memiliki keahlian dalam memotong rambut. Keberadaannya bukan sekadar memberikan layanan potong rambut, tetapi juga menjadi bagian dari program pembinaan dan pemberdayaan.
Beberapa warga binaan telah memiliki keterampilan mencukur sebelum menjalani masa hukuman, sementara yang lain baru mulai belajar di dalam Lapas. Melalui pelatihan dan bimbingan yang disediakan, mereka kini mampu memberikan layanan potong rambut secara profesional.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan agar warga binaan dapat mengembangkan keterampilan yang bermanfaat setelah bebas nanti.
“Kami ingin mereka tidak sekadar menjalani masa hukuman, tetapi juga memanfaatkan waktu untuk belajar dan mengasah keterampilan yang berguna sebagai bekal kehidupan di luar nanti,” ujarnya, Rabu (19/3).
Selain barbershop, Lapas Banyuwangi juga terus menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan stakeholder lainnya, untuk menghadirkan program pembinaan yang lebih beragam.
βDengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kami berharap warga binaan memiliki keterampilan yang cukup untuk kembali ke masyarakat dan membangun masa depan yang lebih baik,β tambahnya.
Keberadaan barbershop ini bukan hanya sekadar menjaga kerapian, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi warga binaan untuk bangkit dan menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman berakhir.
(Red)