Banyuwangi, 10 April 2025 β Aktivis Andi Purnama, SH., ST., MM., menyoroti lambatnya progres pembangunan Pasar Sritanjung Banyuwangi. Ia menilai proyek tersebut berjalan tidak profesional dan mempertanyakan kinerja kontraktor serta Dinas Teknis Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pantauannya di lapangan, Andi menemukan pembesian untuk pondasi bor pile dibiarkan tergeletak dan mengalami korosi cukup parah. Kondisi ini menurutnya menjadi indikator lemahnya manajemen proyek.
βPembesian dibiarkan tergeletak dan mengalami korosi berlebihan. Ini jelas menunjukkan bahwa kontraktor tidak profesional dan tidak memiliki manajemen proyek yang layak,β tegas Andi, Kamis (10/4/2025).
Ia juga menilai proyek Pasar Sritanjung berpotensi menambah daftar panjang proyek mangkrak atau tidak selesai tepat waktu, bahkan bisa berujung pada malfungsi.
Selain itu, Andi mempertanyakan kapasitas Dinas Teknis Banyuwangi. Menurutnya, instansi tersebut belum menunjukkan kemampuan memadai dalam mengelola proyek pembangunan secara profesional.
βDinas Teknis Kabupaten Banyuwangi tidak memiliki SDM yang kompeten dalam manajemen proyek. Ini sangat disayangkan,β ujarnya.
Tak hanya itu, Andi juga menyinggung dampak dari buruknya kinerja dinas teknis terhadap masyarakat, khususnya dalam urusan pelayanan izin seperti PBG (Persetujuan Bangunan Gedung).
βLambatnya pelayanan membuat masyarakat tidak berdaya. Justru mereka yang taat hukum dan ingin mendongkrak ekonomi lokal malah kesulitan,β tambahnya.
Ia juga menilai bahwa indikator kinerja yang digunakan Sekda dan jajaran ASN Banyuwangi hanya berorientasi pada pencitraan untuk memperpanjang kekuasaan.
βKalau tolak ukurnya hanya demi pencitraan tiga periode, maka ini bukan kinerja yang berpihak pada rakyat,β sindir Andi.
Sebagai penutup, Andi mendorong agar Pemkab Banyuwangi segera memperbaiki kinerja manajemen proyek dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan hak-haknya dan aktif memperjuangkan kepentingan mereka.
(Red)