Banyuwangi β Warga Dusun Tegalrejo, RT 2/RW 1, Desa Bayu, mengeluhkan kondisi jalan rusak yang menjadi akses utama menuju sekolah dan jalur distribusi hasil panen. Jalan tersebut telah rusak parah sejak 2014 dan hingga kini belum tersentuh perbaikan dari pemerintah desa.
Kondisi jalan yang dipenuhi bebatuan tajam dan sangat licin saat hujan dinilai membahayakan keselamatan, terutama anak-anak yang setiap hari harus melewatinya untuk berangkat sekolah.
βSetiap hari anak-anak harus ekstra hati-hati. Kalau tidak, bisa jatuh dan celaka,β ujar Misrun, warga Dusun Kalirejo. Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji-janji saat pemilihan kepala desa yang hingga kini belum direalisasikan.
Misrun menegaskan pentingnya pelibatan warga dalam musyawarah desa dan menuntut keterbukaan informasi terkait anggaran dana desa (ADD). βKami sebagai pengguna jalan juga berhak tahu ke mana anggaran desa dialokasikan,β tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Bayu, Yulia Herlina, mengakui bahwa perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab desa. βKami sudah mengajukan laporan terkait kerusakan ini, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari atas,β ungkapnya.
Yulia juga berharap media bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi warga hingga ke pemerintah pusat agar permasalahan ini segera direspons.
Warga berharap perbaikan jalan segera dilakukan karena kondisi ini tidak hanya mengganggu akses pendidikan, tetapi juga memengaruhi roda perekonomian warga yang bergantung pada kelancaran distribusi hasil panen.
(Supri)