Banyuwangi β Organisasi Masyarakat (Ormas) Balawangi mendatangi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi pada Rabu (12/2). Mereka menyampaikan keberatan atas penggunaan busana Gandrung dalam acara sound horeg di Kediri, Jawa Timur, yang dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap budaya Banyuwangi.
Ketua Umum Balawangi, Rizal Azizi, menegaskan bahwa pihaknya mendesak Disbudpar untuk memberikan teguran keras kepada penyelenggara acara dan, jika memungkinkan, melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwajib.
βKami sangat prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Seharusnya pihak penyelenggara lebih selektif dalam menampilkan pertunjukan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,β tegas Rizal.
Dalam pertemuan yang diterima oleh Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Rizal menyoroti bahwa Tari Gandrung memiliki makna sakral dan filosofi mendalam bagi masyarakat Banyuwangi. Ia menyayangkan jika busana dan tarian tersebut disajikan dalam konteks yang tidak sesuai.
βTari Gandrung bukan sekadar hiburan. Setiap gerakan dan busananya memiliki nilai sejarah dan filosofi. Penggunaan yang tidak semestinya, seperti dalam video yang beredar, sangat disayangkan,β tambahnya.
Sebagai langkah penyelesaian, Balawangi meminta pihak penyelenggara serta tim penari datang langsung ke Banyuwangi untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat.
βKami ingin mereka datang ke kantor Disbudpar dan meminta maaf secara langsung. Jangan hanya melalui telepon atau pesan WhatsApp. Ini perlu diselesaikan secara terbuka agar masyarakat mengetahui,β tegas Rizal.
Dewan Kesenian Blambangan menyambut baik kepedulian Balawangi dalam menjaga kelestarian budaya Banyuwangi.
βKami berterima kasih kepada rekan-rekan Balawangi yang peduli terhadap kebudayaan kita. Kami sepakat dengan langkah-langkah yang disampaikan dan akan berusaha mencari solusi terbaik,β ungkap Hasan Basri dari DKB.
Perwakilan Balawangi pun mengapresiasi respons positif dari DKB dan berharap permasalahan ini segera terselesaikan.
βTerima kasih atas dukungan dari DKB. Kami berharap ini bisa segera selesai demi menjaga marwah budaya Banyuwangi,β pungkas Rizal Azizi.
(Red)