Banyuwangi, 30 September – 4 Oktober 2025 – Kabupaten Banyuwangi kembali mengadakan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu. Program tahap kedua tahun ini berhasil menjaring 685 peserta dari berbagai wilayah di Banyuwangi.
Kegiatan berlangsung di Kantor PMI Banyuwangi, Jalan Kartini, hasil kerja sama Pemkab Banyuwangi, PMI Banyuwangi, dan organisasi kemanusiaan John Fawcett Foundation (JFF), yang telah berkolaborasi sejak 2014.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyampaikan apresiasi atas dukungan pihak-pihak yang terlibat.
“Kami berterima kasih kepada PMI Banyuwangi dan John Fawcett Foundation yang selama ini ikut menyehatkan masyarakat. Program ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga bagi produktivitas ekonomi warga,” ujarnya saat membuka kegiatan, Selasa (30/9/2025).
Sejak 2014, program ini telah memberikan pelayanan kesehatan mata kepada 27.536 warga, termasuk 4.149 operasi katarak, pengobatan mata gratis lebih dari 8.000 warga, serta pemberian kacamata gratis untuk 15.074 warga.
Pada kegiatan kali ini, juga dilakukan penandatanganan MoU perpanjangan kerja sama antara JFF dan Pemkab Banyuwangi, serta penyerahan 6 kaki palsu dan 1 tangan palsu hasil kolaborasi dengan RSUD Sumberglagah Mojokerto.
Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung bakti sosial pelayanan kesehatan mata secara rutin.
“Kami ingin berkelanjutan memberikan kontribusi agar masyarakat Banyuwangi bisa menikmati pelayanan kesehatan mata yang memadai,” kata Gede Bingin.
Koordinator Teknis Operasi Katarak Gratis, dr. Rezekiyanti, menyebut dari 685 peserta yang mendaftar, 360 orang akan mendapatkan operasi gratis.
“Peserta lain yang belum bisa ditangani biasanya karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan, seperti katarak belum matang atau masalah tekanan darah dan gula. Mereka bisa mendaftar kembali pada kesempatan berikutnya,” jelasnya.
Pelayanan operasi berlangsung di tiga fasilitas, yaitu dua bus operasi portable di halaman PMI dan satu fasilitas di RSUD Blambangan, dengan kapasitas 90–100 pasien per hari. Selain operasi, kegiatan juga menyediakan pemberian kacamata, pemasangan bola mata palsu, dan obat tetes mata.
Salah satu peserta, Supri dari Desa Tampo, menyampaikan rasa syukurnya:
“Senang bisa operasi gratis. Semoga segera pulih dan bisa kembali beraktivitas normal. Sudah dua tahun aktivitas saya terbatas karena katarak,” ujarnya.
Program ini menjadi bukti komitmen Pemkab Banyuwangi dan mitra kerja untuk meningkatkan akses layanan kesehatan mata bagi masyarakat kurang mampu, sekaligus menjaga kualitas hidup warga.
(Red)