Banyuwangi – Banyuwangi kembali mencuri perhatian nasional sebagai laboratorium penerapan city branding yang sukses. Puluhan daerah dari berbagai penjuru Indonesia datang untuk belajar langsung dalam program Executive Education Program (EEP) yang digelar City Branding Institute, Jumat–Sabtu (1–2 Agustus 2025).
“Banyuwangi bisa menjadi laboratorium yang bagus bagi daerah yang ingin membangun city branding dari nol,” ujar Yuswohadi, pakar pemasaran sekaligus penggagas City Branding Institute.
Menurut Yuswohadi, Banyuwangi merupakan contoh konkret transformasi kota melalui strategi branding yang terintegrasi. Dulu dikenal dengan citra negatif, kini Banyuwangi menjelma menjadi destinasi unggulan berkat kemasan pariwisata, budaya, dan inovasi publik yang terpadu.
“Dari tidak memiliki atraksi, diciptakan hingga menjadi luar biasa. Ini adalah role model city branding di Indonesia,” jelasnya.
Program EEP menghadirkan mentor berkelas nasional seperti mantan Menparekraf Arief Yahya, Menpan RB 2022–2024 Abdullah Azwar Anas, serta Founder Jazz Gunung Sigit Pramono. Total ada 30 peserta yang mengikuti program, berasal dari berbagai daerah seperti Lampung Selatan, Penajam Paser Utara, Samarinda, dan Serang.
Selama dua hari, peserta menjalani experiential learning, mempelajari strategi branding yang aplikatif, serta mengunjungi langsung destinasi unggulan di Banyuwangi. Mereka juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di pendopo kabupaten, Jumat malam (2/8/2025).
Arief Yahya menyampaikan bahwa city branding merupakan alat strategis dalam meningkatkan daya saing daerah.
“Reputasi daerah yang meningkat 10% bisa mendorong kunjungan wisata naik 11% dan investasi naik 2%. Ini kekuatan city branding,” ujarnya.
Senada, Abdullah Azwar Anas menekankan bahwa city branding bukan sekadar promosi, melainkan penyelarasan antara alam, budaya, dan layanan publik, sehingga menciptakan pengalaman menyeluruh bagi warga dan wisatawan.
Bupati Ipuk menyambut baik program ini dan menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Banyuwangi sebagai tuan rumah.
“Silakan ambil praktik baik dari kami. Tapi kami juga masih belajar dan terus berbenah,” ujarnya.
Sebagai informasi, City Branding Institute adalah platform yang dibentuk untuk mendorong penguatan ekosistem branding kota di Indonesia. Konsepnya menggabungkan potensi lokal, nilai budaya, kualitas layanan, dan inovasi menjadi narasi yang menarik bagi wisatawan, investor, pelaku usaha, hingga talenta.
(Red)