Banyuwangi β Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi dengan menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) atas konsistensinya dalam melestarikan dan merevitalisasi bahasa Using.
Penghargaan tersebut diterima dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin (26/05/2025). Ini merupakan kali kedua Banyuwangi meraih penghargaan serupa. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dikdasmen, Atip Latipulhayat, dan disaksikan Menteri Dikdasmen, Abdul Muβti.
βBahasa Using adalah identitas budaya Banyuwangi yang terus kami jaga. Penghargaan ini menjadi bukti apresiasi sekaligus motivasi bagi kami untuk terus melestarikannya,β ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Ipuk menegaskan bahwa upaya pelestarian bahasa daerah selaras dengan visi Banyuwangi melalui Peta Jalan Kebudayaan, yang merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
βSemua kami jalankan secara terencana, mulai dari penganggaran hingga pelaksanaan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal,β tambahnya.
Dalam penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah 2025 ini, selain Banyuwangi, terdapat 44 kepala daerah lain dari seluruh Indonesia yang turut menerima penghargaan. Program ini merupakan inisiatif Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, yang tahun ini mencakup 114 bahasa dan dialek di 38 provinsi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, yang menerima penghargaan mewakili Bupati Ipuk, mengungkapkan bahwa Banyuwangi dinilai memenuhi tiga indikator utama, yakni dari aspek regulasi, penganggaran, dan penerapan program.
βBanyuwangi telah memiliki Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2003 tentang Muatan Lokal Bahasa Osing pada jenjang pendidikan dasar. Selain itu, berbagai pelatihan dan festival juga kami gelar untuk mendukung pelestarian,β kata Suratno.
Ia menambahkan, pelatihan master trainer bagi para guru serta penyelenggaraan festival seperti Festival Literasi Bahasa Using, Festival Padang Ulanan, dan Festival Gendhing Using menjadi bentuk nyata dukungan pelestarian bahasa daerah.
(Red)