Banyuwangi β Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerima 33.525 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur. Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta) Banyuwangi bergerak cepat dengan langsung mendistribusikan vaksin tersebut ke sentra-sentra peternakan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Veteriner Disperta Banyuwangi, drh. Nanang Sugihato, menyatakan bahwa vaksinasi diprioritaskan untuk sapi, mengingat hewan ternak ini paling rentan terjangkit PMK. Sasaran utama vaksinasi adalah wilayah dengan populasi ternak tinggi seperti Kecamatan Kalipuro, Wongsorejo, Pesanggaran, dan Glenmore.
“Vaksinasi ini kami fokuskan pada ternak warga, terutama di daerah yang sebelumnya terdeteksi PMK,” ujar drh. Nanang, Sabtu (15/2/2025).
Selain vaksinasi, Disperta Banyuwangi juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak guna mencegah penyebaran virus PMK. Upaya pencegahan meliputi pengetatan biosecurity di area kandang serta pemberian bantuan disinfektan.
“Kami secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan dan kandang ternak. Selain itu, peternak juga diberikan vitamin serta pakan berkualitas untuk meningkatkan daya tahan ternak,” tambahnya.
Berdasarkan data Disperta Banyuwangi, sejak pertengahan Januari 2025, sebanyak 404 ekor sapi di Banyuwangi terpapar PMK. Dari jumlah tersebut, 192 ekor masih dalam perawatan, sementara 4 ekor dilaporkan mati.
Dengan langkah cepat ini, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan, sehingga kesehatan ternak tetap terjaga dan peternak tidak mengalami kerugian besar.
(Red)