Banyuwangi, 26 Maret 2025 – Seorang bupati yang baru saja menyelesaikan ibadah umroh telah memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Pertanyaan yang muncul adalah apakah kegiatan pribadi seperti umroh seharusnya menjadi prioritas utama bagi seorang pemimpin, ataukah kesejahteraan rakyat yang harus menjadi fokus utama?.
Dalam konteks pemerintahan Islam, kesejahteraan rakyat menjadi fokus utama. Khalifah Umar bin Khattab, misalnya, dikenal sering berkeliling menemui rakyatnya untuk mendengarkan keluhan dan memastikan kesejahteraan mereka. Namun, praktik ini lebih berkaitan dengan pendekatan kepemimpinan yang proaktif dalam mendengarkan aspirasi masyarakat, bukan dengan pelaksanaan ibadah umroh oleh pemimpin.
Pelaksanaan ibadah umroh oleh seorang bupati tidak memiliki hubungan langsung dengan tugas pemerintahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ibadah umroh merupakan kewajiban pribadi bagi umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik.
“Sebagai seorang pemimpin, lebih penting untuk fokus pada tanggung jawab utama, yaitu menjalankan pemerintahan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pribadi seperti umroh harus tidak mengganggu tugas utama sebagai pemimpin,” ujar HS, Penggiat dan Pemerhati Kerukunan Umat Beragama.
Dalam kesempatan ini, kami menyerukan kepada para pemimpin untuk lebih fokus pada tanggung jawab utama dan tidak melupakan kebutuhan rakyat. Kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan pemerintahan daerah.
“Rakyat berhak mendapatkan pemimpin yang berpihak kepada mereka, bukan yang memprioritaskan kegiatan pribadi daripada kesejahteraan rakyat,” pungkas HS.
(Red)