Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengimbau tokoh agama untuk memperkuat ketahanan keluarga sekaligus menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Sabtu (27/9/2025).
“Keluarga yang harmonis adalah awal dari semua kebaikan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperkuat kehidupan keluarga di tengah masyarakat,” ujar Bupati Ipuk.
Menurutnya, ketahanan keluarga menjadi fondasi ketahanan sosial yang lebih luas. Banyak persoalan sosial, mulai dari kriminalitas hingga korupsi, berakar dari kehidupan keluarga yang tidak harmonis. “Dalam khutbah dan ceramah, tokoh agama dapat menyisipkan pesan tentang parenting, perencanaan keuangan, dan nilai-nilai keluarga agar masyarakat lebih harmonis,” tambahnya.
Ipuk juga menekankan peran tokoh agama dalam menjaga kondusivitas lingkungan. Potensi konflik yang dapat mengganggu kerukunan umat harus dicegah sejak dini.
“Di tengah tantangan efisiensi anggaran dan berkurangnya program kemasyarakatan, pendekatan yang tepat sangat penting agar tidak menimbulkan gejolak sosial,” jelasnya.
Pemkab Banyuwangi terus mendorong kesejahteraan masyarakat melalui program inovatif. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tersedianya lapangan kerja, masyarakat dapat hidup sejahtera, sekaligus menjadi bantalan sosial untuk menjaga kerukunan.
“Kami akan terus berinovasi menghadirkan program berdampak besar. Anggaran efisien, tapi hasilnya harus optimal,” pungkas Ipuk.
Rakor ini dihadiri tokoh lintas agama, termasuk Ketua FKUB Banyuwangi, Ketua Bamag Banyuwangi, Ketua LDII Banyuwangi, dan sejumlah pemuka agama lainnya.
(Red)