Banyuwangi β Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Hafidz, M.Tr.Opsla., menjadi narasumber dalam Talk Show bertema “Meningkatkan Budaya Penangkapan Ikan yang Ramah Lingkungan serta Kesadaran untuk Memulihkan Ekosistem Kelautan dan Perikanan.”
Acara ini disiarkan secara On Air di Studio Radio Blambangan FM, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, pada Kamis (13/03/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Danlanal Banyuwangi menyoroti dampak buruk praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan, seperti penggunaan bahan peledak (handak) dan potasium yang masih terjadi di perairan Banyuwangi hingga wilayah utara Kabupaten Situbondo.
“Beberapa nelayan masih menggunakan bom ikan hingga tiga kali seminggu. Ini sangat berbahaya bagi ekosistem laut dan kelangsungan biota laut,” ujar Letkol Laut (P) Hafidz.
Sebagai langkah mitigasi, Lanal Banyuwangi berkomitmen memperkuat pengawasan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk penegakan hukum terhadap pelaku destructive fishing. Terbukti, pada 31 Januari 2025 lalu, Lanal Banyuwangi berhasil menangkap sindikat pelaku pengeboman ikan di wilayah Bengkak.
“Kami akan terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder terkait dan mendorong program konservasi laut. Harapannya, kesadaran masyarakat akan metode penangkapan ikan berkelanjutan semakin meningkat demi kelestarian ekosistem laut,” tegasnya.
Talk Show ini juga dihadiri oleh Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, S.Sos., M.Han., Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyuwangi, Kasatpolair Polresta Banyuwangi, UPT DKP Provinsi Jawa Timur, PSDKP Banyuwangi, serta berbagai stakeholder kemaritiman lainnya.
(Red)