Banyuwangi β Seorang oknum notaris di Banyuwangi, atas nama Sari Priastuti, S.H., M.Kn., diduga telah melecehkan dan merendahkan profesi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) melalui ucapan yang dianggap tidak etis dan arogan. Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai elemen aktivis lembaga dan insan media di Banyuwangi. Peristiwa ini terjadi di kantor notaris yang beralamat di Jl. Raya Lateng, Dusun Krajan RT 04 RW 01, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kamis (10/04/2025).
Pernyataan kontroversial seperti, “Jangan berlagak kayak LSM, main ancam,” dilontarkan oleh notaris kepada salah satu pihak yang datang berurusan. Ucapan itu dinilai sangat merendahkan profesi LSM dan menyinggung martabat para aktivis yang selama ini bergerak di bidang sosial dan kontrol kebijakan publik.
Mendengar hal itu, sejumlah aktivis lembaga dan awak media mendatangi kantor notaris tersebut guna melakukan klarifikasi langsung dan menuntut pertanggungjawaban secara terbuka.
βUcapan tersebut jelas melecehkan lembaga kami. Seolah-olah LSM hanya identik dengan pemerasan atau tekanan. Ini bukan hanya soal kata-kata, tapi soal martabat profesi dan citra di mata publik,β ujar salah satu aktivis yang hadir dalam aksi klarifikasi.
Selain meminta permintaan maaf secara terbuka, para aktivis juga menuntut adanya pembinaan dari institusi terkait, agar oknum notaris tersebut dapat meningkatkan etika dan profesionalismenya dalam menjalankan tugas, terutama dalam menghadapi masyarakat dan lembaga.
Peristiwa ini menjadi sorotan penting, bahwa setiap profesi memiliki peran dan fungsi masing-masing yang harus saling dihormati. Etika komunikasi menjadi pondasi dalam menjaga harmonisasi antar lembaga, termasuk dalam pelayanan publik.
Hingga berita ini diturunkan, pihak notaris belum memberikan keterangan resmi terkait pernyataan tersebut.
Masyarakat dan kalangan LSM berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bersama, bahwa menghargai profesi lain adalah bagian dari menciptakan iklim kerja dan pelayanan yang sehat, adil, dan saling menghormati.
(Red)