Banyuwangi, 28 September 2025 – Festival Musik Tepi Sawah kembali digelar di halaman penginapan Teras Ijen, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Minggu (28/9). Event ini memadukan alunan musik dengan panorama hijau persawahan terasering di kaki Gunung Ijen, menciptakan pengalaman menikmati musik yang berbeda.
Hujan ringan sempat turun, namun antusiasme pengunjung dari dalam maupun luar kota tetap tinggi. Penonton menikmati pertunjukan musik dari Letto dan Neo Jibles sambil duduk di kursi maupun lesehan di bawah pohon cengkeh dan kelapa, ditemani kesejukan angin pegunungan.
Sejak sore, pengunjung disambut pemandangan sawah hijau dan pepohonan cengkeh, dengan matahari senja yang menambah suasana syahdu. Musik akustik pembuka berpadu dengan nuansa alam, dilanjutkan kolaborasi musik etnik Banyuwangi dan tiupan saxophone, menciptakan momen langka bagi para wisatawan dan penikmat musik.
“Vibes-nya luar biasa. Menikmati musik sambil memandang gunung dan sawah. Oksigen di sini berlimpah,” ujar Ayik, pengunjung asal Surabaya.
Saat malam tiba, lampu-lampu kecil menambah semarak area persawahan. Neo Jibles membuka penampilan malam, disusul Letto yang membius ribuan penonton dengan lagu-lagunya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan bahwa festival ini bukan sekadar musik, tetapi juga sarana mengenalkan potensi wisata lokal di sekitar kaki Gunung Ijen, termasuk wisata alam, kuliner, serta penginapan dan homestay artistik.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk meluncurkan paket wisata 3 Hari 2 Malam (Hot Deals 3D2N) dan Ijen Golden Route, yang menghadirkan pengalaman lengkap mulai dari akomodasi, destinasi, atraksi seni, hingga kuliner lokal. Program ini bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui kolaborasi seluruh pelaku wisata.
“Golden Route memberi wisatawan pengalaman lengkap dalam satu paket perjalanan, sekaligus mendukung perekonomian warga lokal,” ujar Bupati Ipuk.
(Red)