Banyuwangi β Momen bersejarah tercipta saat Legal Standing Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) yang diketuai Dr. Amir Yanto resmi melantik kepengurusan baru IKASI Provinsi Jawa Timur, Sabtu (24/5/2025) di Kopi Bukit Osing Wonderland, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Acara meriah ini turut dihadiri tokoh olahraga, stakeholder, serta masyarakat umum, lengkap dengan pertunjukan seni budaya khas daerah.
Pelantikan ini menandai langkah baru bagi pembinaan olahraga anggar di Jawa Timur. Lima pengurus kabupaten/kota turut dilantik, yakni Kombes Pol H. Rachmat Kurniawan (Ketua IKASI Banyuwangi), Drs. Hartono (Malang), Oktafianti (Sidoarjo), Kurnianto Krismawan, SH (Blitar), dan Atres (Surabaya). Mereka disambut meriah oleh pelatih, atlet, dan pecinta anggar.
Sekjen PB IKASI, Firtian Judiswandarta, mewakili Dr. Amir Yanto, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah. βSemangat kebersamaan inilah yang akan membawa olahraga anggar Jawa Timur menuju prestasi yang lebih tinggi,β ujarnya.
Judiswandarta menekankan pelantikan ini sebagai langkah membangun regenerasi dan prestasi, termasuk dalam menghadapi event besar seperti Asian Senior Fencing Championship 2025 di Bali pada 17β23 Juni mendatang. βTarget kita adalah pengalaman sebagai tuan rumah. Untuk prestasi, kita berharap bisa menembus semifinal,β tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya keikutsertaan atlet-atlet terbaik pada Porprov Jatim 2025. βJangan hanya menurunkan atlet kelas bawah. Porprov adalah seleksi tertinggi di tingkat provinsi,β tandasnya, sekaligus mendorong Ketua IKASI Jatim Roy Siregar untuk menyiapkan atlet secara maksimal.
Roy Siregar sendiri menyampaikan komitmennya membina atlet secara profesional. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang nyaman dan etis bagi atlet muda. βKami di IKASI hadir bukan untuk mencari keuntungan pribadi. Jika ada pengurus atau pelatih memotong uang atlet, akan kami tindak tegas,β tegas Roy.
Ia menambahkan bahwa integritas dan keadilan harus dijunjung tinggi dalam dunia olahraga. βTindakan seperti pemotongan dana juara bisa merusak ekosistem olahraga. Kami akan evaluasi dan perketat aturan agar hal itu tidak terjadi lagi,β ucapnya.
Roy menutup sambutan dengan komitmen menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua atlet. βKami punya tanggung jawab menjaga kejujuran dan integritas demi masa depan olahraga anggar yang lebih baik,β pungkasnya.
(Bagas)