Banyuwangi – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Austria memperkuat pendidikan vokasi di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi. Kerja sama ini fokus pada pengembangan kejuruan pariwisata dan pengelasan (welder) untuk mencetak tenaga kerja terampil dan siap pakai sesuai kebutuhan industri.
Penandatanganan dokumen kerja sama Development of Vocational Training Center BPVP Banyuwangi dilaksanakan dalam acara inaugurasi operasional sekolah vokasi di Kecamatan Muncar, Senin (11/8/2025). Sejak berdiri pada 2019, BPVP Banyuwangi telah menyelenggarakan ratusan pelatihan dengan ribuan peserta, mengembangkan tujuh kejuruan utama: Pariwisata, Teknologi Pengolahan Pertanian, Fashion Technology, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknik Otomotif, Pertanian, dan Teknik Las.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengapresiasi dukungan Austria yang tidak hanya berupa pendanaan, tapi juga transfer ilmu, penguatan manajemen pelatihan, pengembangan kurikulum, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui supervisi para ahli Austria.
“Pariwisata dan pengelasan adalah bidang strategis yang sangat dibutuhkan. Melalui kerja sama ini, kami menghubungkan kebutuhan industri dengan SDM berkompetensi standar internasional,” ujar Menaker Yassierli.
Yassierli menambahkan, kerja sama ini diharapkan membuka akses pelatihan modern berstandar industri, sehingga generasi muda Banyuwangi dan sekitarnya siap bersaing di pasar kerja nasional maupun global.
Banyuwangi dipilih karena potensi ekonomi dan pariwisatanya yang tinggi, serta pertumbuhan industri konstruksi yang memerlukan tenaga welder profesional. “Penguatan BPVP menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan industri di Jawa Timur bagian timur,” tambah Menaker.
Duta Besar Austria Thomas Loidl menyatakan, pengembangan vokasi ini merupakan bagian dari kemitraan selama 70 tahun antara Austria dan Indonesia. “Sistem pendidikan vokasi kami telah berhasil menekan angka pengangguran. Kami bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi di Banyuwangi,” ungkapnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas SDM daerah. “Dengan standar internasional, anak muda Banyuwangi memiliki peluang lebih luas untuk berkarier dan berwirausaha, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Kepala BPVP Muncar, Arsad, menjelaskan saat ini lima jurusan pariwisata sudah berjalan, meliputi manajemen dapur, restoran, front office, housekeeping, dan tour guide, dengan durasi pendidikan 6-8 bulan ditambah on-job training. Workshop pengelasan (welder) segera dibuka dengan fasilitas asrama gratis bagi peserta luar kota. Pendaftaran dapat diakses secara online.
Selain itu, penandatanganan kerja sama dengan 10 mitra industri strategis di Banyuwangi turut dilakukan sebagai upaya memperkuat kolaborasi pelatihan vokasi berbasis kebutuhan pasar kerja.
(Red)