Banyuwangi – Dunia pendidikan Banyuwangi kembali diguncang oleh isu serius. Komunitas Sadar Hukum Banyuwangi akan menggelar aksi damai besar-besaran pada Rabu, 6 Agustus 2025, di depan Kantor Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Banyuwangi. Aksi ini mengusung tema “80 Tahun Indonesia Merdeka, Benahi Moralitas Pencetak Generasi Bangsa.”
Ketua Umum Komunitas Sadar Hukum, Sugiarto, menegaskan bahwa aksi ini merupakan respons terhadap dugaan penyimpangan dana sumbangan wali murid yang dikemas dalam skema Dana Peran Serta Masyarakat (PSM), khususnya di lingkungan SMA/SMK Negeri.
“Kami menemukan praktik dugaan pungutan liar yang dibungkus sebagai sumbangan PSM, padahal sekolah sudah menerima dana BOS dari APBN dan BPOPP dari APBD Jawa Timur,” tegas Sugiarto.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa dana PSM yang seharusnya digunakan untuk kepentingan siswa justru dipakai untuk mendanai fasilitas guru, yang notabene adalah ASN bergaji tetap dan menerima tunjangan.
Dugaan Penyimpangan Dana PSM Terstruktur
Sugiarto menyatakan bahwa penyimpangan ini tidak lagi bersifat kasuistik, melainkan telah terjadi secara terstruktur dan masif, melibatkan institusi sekolah secara kolektif.
“Beberapa sekolah menjadikan pengumpulan dana PSM sebagai rutinitas tanpa mempertimbangkan beban ekonomi wali murid. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi krisis moral,” lanjutnya.
Menurutnya, ketika guru lebih fokus pada tambahan tunjangan dibanding mencetak generasi berintegritas, maka dunia pendidikan berada dalam titik nadir.
Audit Dana Sekolah dan Tuntutan Moralitas Pendidik
Sebagai langkah konkret, Komunitas Sadar Hukum akan menghadirkan akuntan publik dan membuka satu kasus nyata sebagai contoh dugaan pengelolaan dana PSM yang menyimpang.
Komunitas juga mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan instansi terkait agar segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap dana BOS, BPOPP, dan dana PSM, serta menindaklanjuti temuan lapangan.
“Kami ingin pendidikan diisi oleh pendidik yang bekerja karena niat mengabdi, bukan hanya menunggu gaji dan tunjangan. Moralitas adalah syarat utama mencetak generasi bangsa,” tegas Sugiarto.
Aksi Damai Bersama Masyarakat dan Aktivis Pendidikan
Aksi damai ini dipastikan berlangsung tertib dan damai, melibatkan elemen masyarakat, aktivis pendidikan, dan pemerhati kebijakan publik yang memiliki keprihatinan terhadap kemerosotan integritas di dunia pendidikan.
(Redaksi – Ganesha Abadi)