Banyuwangi – Banyuwangi semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Dari tanah subur lereng gunung hingga kearifan lokal yang terjaga, kopi Banyuwangi punya potensi besar untuk mendunia. Salah satu yang kini tengah mencuri perhatian adalah Kopi TeleMung, brand kopi lokal yang lahir pada 23 Desember 2023 berkat inisiatif Abdul Rosid, anak muda Banyuwangi dengan visi besar menjaga warisan dan cita rasa kopi khas daerah.
Menjaga Warisan, Membangun Identitas
Kopi TeleMung hadir bukan sekadar bisnis, tetapi juga wujud komitmen melestarikan kopi Banyuwangi agar tetap bernilai dan dihargai. Dengan karakter rasa yang kuat, aroma khas, serta proses pengolahan penuh ketelitian, Kopi TeleMung menjadi simbol kualitas dan kebanggaan masyarakat Using.
Menurut Abdul Rosid, kopi bukan hanya soal cita rasa. Lebih dari itu, kopi adalah identitas sekaligus jalan bagi masyarakat Banyuwangi untuk bangga pada hasil bumi sendiri. “Saya ingin masyarakat Banyuwangi bisa bangga dengan kopi daerahnya, dan lewat Kopi TeleMung, saya berharap kopi lokal punya tempat di hati masyarakat luas,” ujarnya.
Rumah Kopi Isun: Lebih dari Sekadar Kedai
Untuk memperkenalkan Kopi TeleMung ke publik, Abdul Rosid juga mendirikan Rumah Kopi Isun. Nama Isun yang berarti saya dalam bahasa Using menjadi simbol identitas lokal. Rumah kopi ini bukan hanya tempat menyeruput kopi, melainkan ruang pertemuan, diskusi, dan berbagi cerita antar penikmat kopi dari berbagai kalangan.
Bagi Ferdi Fernando Putra, mahasiswa sekaligus penulis isu lokal Banyuwangi, inisiatif Rosid adalah bentuk nyata kontribusi anak muda dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Menurutnya, Kopi TeleMung membuktikan bahwa potensi lokal jika dikelola dengan serius bisa berdampak luas, baik pada ekonomi maupun pelestarian budaya.
Menggerakkan Ekonomi Kreatif Banyuwangi
Kehadiran Kopi TeleMung dan Rumah Kopi Isun sejalan dengan semangat ekonomi kreatif yang tengah tumbuh di Banyuwangi. Dengan mengangkat kopi lokal, usaha ini memberi nilai tambah pada hasil pertanian sekaligus membuka peluang bagi petani kopi, barista, hingga UMKM yang terlibat di dalamnya.
Ferdi menilai, kiprah Abdul Rosid bisa menjadi inspirasi generasi muda. “Anak muda harus berani mengangkat potensi lokal, karena dari situlah kemandirian ekonomi bisa lahir. Kopi TeleMung adalah contohnya,” ungkapnya.
Kopi Banyuwangi di Era Digital
Selain hadir dalam bentuk rumah kopi, Abdul Rosid juga memanfaatkan media sosial untuk promosi. Melalui Instagram @kopi_telemung, ia rutin membagikan informasi produk, kegiatan, hingga edukasi seputar kopi. Strategi ini membuat Kopi TeleMung semakin dikenal generasi muda dan memperluas pasar hingga ke luar Banyuwangi.
Kopi TeleMung adalah bukti nyata bahwa inovasi anak muda dapat menjadi motor penggerak potensi lokal. Lebih dari sekadar bisnis, Abdul Rosid menjadikan kopi sebagai simbol perjuangan menjaga identitas Banyuwangi di tengah derasnya arus globalisasi.
Seperti yang disampaikan Ferdi Fernando Putra, “Kopi TeleMung bukan hanya tentang rasa, tetapi tentang keberanian menjaga identitas. Setiap cangkir Kopi TeleMung adalah cerita perjuangan Banyuwangi yang patut dibanggakan.”
(Red)