Banyuwangi β Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menggelar Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) untuk warga binaan pada Sabtu (15/2). Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko penularan HIV di kalangan warga binaan.
Dalam kegiatan yang berlangsung atas kerjasama dengan Puskesmas Mojopanggung, sebanyak 60 warga binaan menjalani tes HIV. Hasil tes yang dilakukan di Aula Sahardjo menunjukkan bahwa seluruh peserta tes dinyatakan negatif, yang berarti tidak ada penularan HIV di lingkungan Lapas Banyuwangi.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, mengungkapkan bahwa kegiatan Mobile VCT yang dilakukan secara rutin tidak hanya untuk deteksi dini risiko penularan HIV, tetapi juga sebagai sarana edukasi tentang bahaya HIV dan cara pencegahannya.
“Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga sehat secara medis. Edukasi mengenai HIV sangat penting untuk memberi pengetahuan agar mereka dapat melindungi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Mukaffi juga mengimbau warga binaan untuk menjaga kesehatan pribadi dengan kebiasaan hidup sehat, seperti menjaga kebersihan, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan begadang.
“Hidup sehat adalah langkah awal untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk penyakit menular,” tambahnya.
Program Mobile VCT ini tak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga binaan tentang pentingnya hidup sehat dan bertanggung jawab.
“Dengan hasil yang positif ini, Lapas Banyuwangi berkomitmen untuk terus melanjutkan program serupa demi kualitas hidup yang lebih baik bagi warga binaan,” tutupnya.
(Red)