Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi berhasil memanfaatkan lahan terbatas untuk menanam dan memanen sayur pokcoy. Program ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Meski dengan ruang yang terbatas, kreativitas dan kerja keras para petugas serta Warga Binaan menunjukkan hasil yang maksimal. “Alhamdulillah, setelah sekitar 30 hari sejak penanaman bibit, kami berhasil memanen beberapa kilogram sayur pokcoy,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, Selasa (07/01/2025).
Agus menjelaskan bahwa program ini bertujuan membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang produktif sekaligus memberikan dampak positif bagi kehidupan di dalam lapas.
“Lahan yang kami gunakan adalah ruang kosong di sekitar blok hunian. Program ini tidak hanya menciptakan kegiatan yang bermanfaat, tetapi juga mendukung ketahanan pangan di lingkungan Lapas Banyuwangi,” ungkapnya.
Selain itu, hasil panen pokcoy ini juga diolah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam lapas. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan bahan pangan dari luar.
“Hasil panen kami salurkan kepada penyedia bahan makanan untuk diolah menjadi menu bergizi bagi Warga Binaan. Dengan cara ini, program ini memberikan manfaat langsung bagi kehidupan sehari-hari di dalam lapas,” tambah Agus.
Kegiatan pertanian ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Menurut Agus, memanfaatkan lahan sempit di lingkungan lapas membuktikan bahwa hasil pertanian yang bermanfaat tetap dapat dicapai meskipun dengan keterbatasan lahan.
“Selain memberikan ilmu tentang pertanian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan Warga Binaan. Kami berharap bekal ini akan berguna bagi mereka setelah bebas nanti,” pungkasnya.
Melalui program ini, Lapas Banyuwangi tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan Warga Binaan, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk mendukung ketahanan pangan lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, hasil positif pun dapat dirasakan oleh semua pihak.
(Red)