Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali membuktikan komitmennya dalam pembinaan warga binaan dengan keberhasilan panen ikan lele, Senin (24/2). Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan para warga binaan tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menjelaskan bahwa budidaya ikan lele ini merupakan bagian dari program pemberdayaan warga binaan yang sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat. Selain itu, ini juga menjadi langkah nyata Lapas dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Budidaya ikan lele dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong di area brandgang Lapas. Saat ini, terdapat tiga kolam pembesaran yang telah berhasil menghasilkan panen perdana dengan hasil yang memuaskan.
“Hasil panen ini akan didistribusikan kepada rekanan penyedia bahan makanan bagi warga binaan,” ungkap Mukaffi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan agar bisa mandiri setelah masa pembinaan berakhir.
“Harapannya, setelah mereka kembali ke masyarakat, mereka memiliki keterampilan yang bisa dijadikan bekal untuk kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Mukaffi menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut dan dikembangkan. Saat ini, masih terdapat tiga kolam pembesaran ikan lele di luar tembok Lapas yang sedang dalam tahap pemeliharaan.
“Kami akan melakukan panen secara bertahap setelah ikan mencapai ukuran layak konsumsi,” pungkasnya.
(Red)