Banyuwangi β Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kali ini, Lapas berhasil memanen kangkung hasil budidaya warga binaan yang dikelola secara maksimal di lahan terbatas, Selasa (6/5).
Panen kangkung dilakukan di area brandgang Lapas Banyuwangi, yang sebelumnya dianggap kurang produktif. Namun dengan pengelolaan yang tepat, lahan tersebut kini mampu menghasilkan sayuran segar berkualitas.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah, baik yang dicanangkan oleh Presiden maupun Menteri Hukum dan HAM.
“Program ketahanan pangan menjadi prioritas, dan kami berupaya berkontribusi dengan memberdayakan potensi yang ada,” ujarnya.
Mukaffi menambahkan, program ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal Lapas, tetapi juga sebagai sarana pembinaan keterampilan bagi warga binaan.
Melalui kegiatan pertanian, warga binaan diberikan pelatihan bercocok tanam yang dapat menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat.
“Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga menjadi wadah pelatihan. Kami berharap ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat untuk kehidupan mereka setelah bebas,” tambahnya.
Keberhasilan panen kangkung ini menjadi bukti bahwa lahan terbatas pun bisa dimaksimalkan dengan baik. Lapas Banyuwangi berencana mengembangkan program serupa untuk komoditas lain sekaligus memperluas pemberdayaan warga binaan.
(Red)