Kembiritan Genteng Banyuwangi, – Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kembali menjadi refleksi penting bagi umat Islam untuk meneladani akhlak Rasulullah sekaligus memperkuat persatuan. Tahun ini, Masjid Al Hidayah Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi menjadi pusat gelaran acara yang berlangsung meriah, khidmat, dan sarat makna.
Ratusan jamaah dari berbagai lapisan masyarakat hadir, mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga warga sekitar. Mereka larut dalam suasana penuh spiritual dengan lantunan sholawat, pembacaan Maulid Diba’, hingga tausiyah inspiratif dari ulama setempat.
Dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai Spirit Persatuan dan Kebangkitan Umat”, kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mengandung pesan intelektual dan sosial. Ulama dan tokoh masyarakat mengingatkan pentingnya mencontoh keteladanan Nabi dalam kepemimpinan, keadilan, dan membangun masyarakat yang damai serta berkeadaban.
“Maulid Nabi adalah ruang refleksi. Rasulullah bukan hanya sosok teladan spiritual, tetapi juga pemimpin yang mampu menyatukan perbedaan. Inilah nilai yang harus kita hidupkan di tengah tantangan zaman modern,” ungkap salah satu tokoh Dusun Sumber bening.
Selain menghadirkan dimensi religius, acara ini juga memperkuat ikatan sosial. Gotong royong warga dalam mempersiapkan hidangan, dekorasi, menjadi wujud nyata dari nilai kebersamaan yang diajarkan Rasulullah SAW.
Acara ini sekaligus menjadi simbol bahwa peringatan Maulid Nabi tidak hanya tentang mengenang sejarah kelahiran Rasulullah, tetapi juga mengaktualisasikan ajarannya di era modern. Kehidupan masyarakat saat ini menuntut nilai akhlak, kepemimpinan yang adil, dan persatuan yang kuat – hal-hal yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya.
Dengan gema sholawat yang berkumandang dari Masjid Al Hidayah Desa Kembiritan, semangat kebersamaan dan cinta Rasul semakin kokoh. Peringatan ini diharapkan mampu memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus menjadi energi positif bagi masyarakat Banyuwangi dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis, intelektual, dan berkemajuan.
(Red)