Banyuwangi, 28 Mei 2025 – Masjid Babussalam di area Kantor Bupati Banyuwangi masih belum rampung, sehingga tidak dapat digunakan untuk sholat rawatib 5 waktu dan sholat jum’at. Padahal, pemerintah kabupaten Banyuwangi telah menganggarkan Rp3.865.736.000 untuk pembangunan masjid tersebut pada tahun 2024.
Muhammad Helmi Rosyadi, seorang aktivis, menyampaikan bahwa kontraktor CV Ayu Tenan asal Kediri yang mengerjakan proyek masjid tersebut diduga gagal mengerjakan sesuai kontrak. Akibatnya, masjid tersebut tidak dapat dipergunakan sampai Idul Adha 2025, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Helmi Rosyadi memiliki kenangan indah dengan masjid tersebut sejak kecil. Ia sering diberi tugas oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam untuk meminta tanda tangan imam sholat jum’at maupun imam sholat taraweh saat bulan Ramadhan. Ia juga masih sering sholat jum’at dan sholat rawatib di masjid tersebut saat ada urusan di Kantor Bupati Banyuwangi.
“Padahal masjid tersebut menyimpan memori (kenangan)ku saat masih belia. Saat duduk di bangku SD maupun SMP, aku diberi tugas oleh guru mata pelajaran pendidikan agama islam meminta tanda tangan imam sholat jum’at maupun imam sholat taraweh saat bulan Ramadhan,” kata Helmi Rosyadi.
Selain itu, Helmi Rosyadi juga sering mengajak anak-anaknya, Chika, Anjani, Al, dan Amar, untuk memberi makan ikan koi di kolam dekat masjid tersebut. “Aku juga masih sering sholat maghrib dan isya’ di masjid tersebut saat aku ada urusan di Kantor Bupati Banyuwangi,” kata Helmi Rosyadi.
Melihat kondisi masjid yang belum rampung, Helmi Rosyadi dan beberapa aktivis lainnya berniat menggalang dana (open donasi) untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut. “Kami berharap masjid tersebut dapat selesai dan dapat digunakan untuk sholat rawatib 5 waktu dan sholat jum’at,” kata Helmi Rosyadi.
Dengan demikian, masyarakat Banyuwangi berharap agar pembangunan masjid tersebut dapat segera diselesaikan dan dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan.
(Red)