Banyuwangi – Menteri Sosial Saifullah Yusuf melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), Kecamatan Muncar, Jumat (3/10/2025). Kunjungan ini menjadi momen penuh haru dan kebahagiaan saat Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, berdialog langsung dengan para siswa dan orang tua.
Sekolah Rakyat ini baru beroperasi sejak 30 September 2025, dan Mensos datang untuk melihat proses belajar mengajar serta fasilitas yang diberikan kepada siswa. Turut mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Gus Ipul menjelaskan berbagai fasilitas yang diterima siswa, mulai dari pembelajaran akademik, pendidikan karakter, penguatan disiplin, hingga talent mapping untuk menggali bakat siswa. Selain itu, siswa mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin, tiga kali makan sehari, dua kali snack, delapan pasang seragam, perlengkapan tulis, hingga laptop.
“Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan anak-anak bisa belajar tanpa terbebani masalah ekonomi. Ini adalah kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan dan masa depan lebih baik,” ujar Gus Ipul.
Orang tua siswa pun menyampaikan rasa haru dan syukur mereka. Komariyah, seorang ibu tunggal, merasa lega putrinya bisa menempuh pendidikan berkualitas di jenjang SMA. Sementara Nur Wahidah, ibu tunanetra, terisak haru saat melihat putranya, Rehan Meizi, mendapatkan kesempatan belajar di SR Muncar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan komitmen Pemkab untuk mendukung keberlangsungan Sekolah Rakyat. Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 6-7 hektar untuk pembangunan sekolah rakyat permanen yang akan dimulai tahun ini.
“Sekolah Rakyat permanen di Banyuwangi menjadi prioritas pembangunan tahun depan. Lahan sudah kami siapkan dan diajukan ke Kemensos. Insya Allah akan digunakan untuk mendukung pendidikan anak-anak kita,” kata Ipuk.
Sekolah Rakyat di Banyuwangi menjadi jawaban bagi akses pendidikan bagi anak kurang mampu, membuka peluang mereka meraih masa depan lebih cerah dan berkualitas.
(Red)