Banyuwangi β Menjelang Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi bersama tim kreatif BEC menggelar workshop intensif bagi peserta, Selasa (27/5/2025). Kegiatan yang digelar di Aula SDN Model Banyuwangi ini menjadi tahap awal pembekalan teknis dan artistik menuju puncak acara.
Para peserta mendapat pelatihan menyeluruh mulai dari teknik fashion runway, fashion dance, tari tradisional, koreografi, hingga ekspresi panggung. Workshop juga menjadi ajang seleksi calon mayoret untuk enam subtema karnaval, yakni Selapan, Mudun Lemah, Sunatan, Lamaran, Penganten, dan Mitoni, yang terinspirasi dari filosofi penyucian diri dalam budaya Jawa.
βMateri hari ini sangat padat dan penting untuk pembentukan karakter serta koreografi peserta. Kami ingin memastikan penampilan mereka nanti benar-benar maksimal,β kata Selamet Suroso, salah satu leader senior BEC.
Peserta dari berbagai usia tampak antusias dan aktif mengikuti sesi demi sesi. Selain teknis, mereka juga dibekali pemahaman mendalam tentang karakterisasi kostum, yang menjadi ciri khas utama BEC sebagai karnaval budaya bertaraf nasional.
βWorkshop ini memberi banyak wawasan baru, terutama soal bagaimana membangun karakter dari kostum yang dikenakan,β ungkap M. Khoiruddin, peserta asal Kecamatan Genteng.
BEC 2025 mengusung tema besar βNGELUKATβ yang sarat makna spiritual dan budaya. Sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf, BEC bukan hanya parade seni, tapi juga panggung promosi budaya lokal yang konsisten menarik perhatian publik nasional hingga internasional.
Melalui workshop ini, Banyuwangi memantapkan langkah untuk kembali menyuguhkan BEC yang tidak hanya spektakuler secara visual, tapi juga kaya pesan filosofis dan kearifan lokal.
(red)