Banyuwangi β Polresta Banyuwangi bergerak cepat merespons kepadatan kendaraan di kawasan Pelabuhan Ketapang dengan menerjunkan personel dari berbagai satuan, Rabu malam (16/7/2025).
Langkah ini diambil menyusul penghentian mendadak operasional 15 kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) oleh Otoritas Kesyahbandaran Kelas III Tanjungwangi karena tidak memenuhi syarat kelaikan pelayaran.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., memimpin langsung pengamanan dan pengaturan lalu lintas di lokasi. Ia memastikan seluruh personel, mulai dari Satlantas, Sabhara, hingga jajaran Polsek, dikerahkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus kendaraan.
“Kami menurunkan kekuatan penuh untuk membantu mengatur lalu lintas, mengurai antrean, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penyeberangan,” tegas Kombes Pol Rama.
Dijelaskan, dalam kondisi normal kapal melakukan bongkar muat setiap 10β15 menit. Namun, sejak kapal LCT dihentikan, terjadi penumpukan kendaraan di jalur masuk pelabuhan.
Untuk mengurai kepadatan, Polresta menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk pengalihan jalur kendaraan dari dan menuju Pelabuhan Ketapang. Selain itu, zona parkir sementara disiapkan untuk menampung kendaraan angkutan barang dan penumpang yang menunggu giliran masuk pelabuhan.
Polisi juga memberikan imbauan kepada para sopir dan pengguna jasa agar tetap tertib dan mengikuti arahan petugas, serta menempatkan personel di titik rawan guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kapolresta menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti ASDP, otoritas pelabuhan, dan pemerintah daerah agar situasi tetap terkendali.
“Fokus kami adalah memastikan masyarakat tetap merasa aman dan pelayanan tetap berjalan lancar,” ujar Kombes Pol Rama.
Pemantauan dan pengamanan arus kendaraan akan terus dilakukan hingga situasi di Pelabuhan Ketapang benar-benar normal kembali.
(Red)