Banyuwangi – Polresta Banyuwangi mengerahkan tim psikologi untuk mendampingi para korban selamat tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Evakuasi Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025).
Pendampingan diberikan melalui program trauma healing yang difokuskan kepada perempuan dan anak-anak yang mengalami tekanan psikologis pasca-kejadian. Para korban masih terlihat dalam kondisi syok dan trauma setelah berhasil dievakuasi dari perairan Selat Bali. Pendekatan dilakukan secara personal, mulai dari mendengarkan cerita, mengajak berbicara, hingga memberikan motivasi dan dukungan emosional.
“Kami berusaha menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para korban. Harapannya, mereka bisa mulai pulih secara perlahan,” ujar AKP Titik, salah satu Polwan yang bertugas di lapangan.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., menegaskan pihaknya berkomitmen tidak hanya fokus pada evakuasi dan pencarian korban, tetapi juga pemulihan psikologis para penyintas.
“Kami pastikan semua aspek penanganan dilakukan maksimal dan humanis, termasuk pendampingan psikologis bagi para korban selamat. Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia,” katanya.
Selain mendampingi korban, Polresta Banyuwangi terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, BPBD, Pemkab Banyuwangi, relawan, dan unsur masyarakat dalam upaya pencarian dan evakuasi korban yang masih hilang. Kapolresta menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan bencana.
Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono, menambahkan sejumlah Polwan juga ditugaskan untuk membantu menjalin komunikasi dengan keluarga korban. Hal ini dilakukan agar informasi dapat disampaikan dengan pendekatan empatik dan akurat.
“Kami ingin memastikan keluarga korban mendapatkan kepastian informasi secara cepat, tepat, dan tidak menambah beban emosional,” ungkapnya.
Upaya trauma healing akan terus dilanjutkan selama proses pemulihan berjalan, terutama bagi korban yang masih menjalani perawatan medis atau mengalami dampak psikologis berat.
(Red)