Banyuwangi – Rumah Advokasi Kebangsaan Banyuwangi (RAKB) menyatakan dukungan terhadap langkah Polsek Purwoharjo dalam menggulung praktik perjudian sabung ayam di Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Namun di sisi lain, RAKB juga menyoroti kabar tak sedap soal dugaan adanya oknum polisi yang menerima upeti dari pengelola arena tersebut.
Ketua RAKB, Hakim Said, SH., menyebut penggerebekan yang dilakukan polisi patut diapresiasi sebagai bentuk keberanian dan komitmen menegakkan hukum. Ia menilai tindakan tegas terhadap praktik sabung ayam ilegal mencerminkan integritas aparat kepolisian.
“Langkah penggerebekan ini bukti bahwa Polsek Purwoharjo tidak bisa dikondisikan oleh praktik ilegal. Polri masih bekerja dan tidak bisa dibeli,” ujar Hakim Said, Sabtu (2/8/2025) di Banyuwangi.
Terkait isu dugaan adanya oknum anggota Polresta Banyuwangi yang meminta jatah kepada pengelola sabung ayam, RAKB menyayangkan dan meminta proses klarifikasi melalui saluran internal Polri. Ia menekankan pentingnya membedakan antara institusi dan perbuatan individu.
“Kami mendorong agar penyelidikan dilakukan secara adil, objektif, dan transparan. Jika terbukti, harus ada tindakan tegas. Namun jika tidak terbukti, nama baik institusi perlu diluruskan,” tegasnya.
RAKB juga menyerukan agar masyarakat tidak hanya menyebarkan kabar yang belum terverifikasi, namun menggunakan jalur hukum resmi jika memiliki bukti atau informasi yang valid.
“Kami siap mendampingi secara hukum. Tapi jangan biarkan praduga mengalahkan proses,” tambahnya.
Menurutnya, isu ini menjadi peringatan moral penting untuk menjaga netralitas dan kehormatan aparat penegak hukum di tengah tantangan pengawasan terhadap perjudian dan praktik kriminal di tingkat lokal.
“Polri adalah garda terdepan ketertiban. Mari dukung upaya bersih-bersih dari dalam, bukan justru melemahkan lewat spekulasi,” ujarnya.
Sebelumnya, ramai beredar kabar bahwa Febri Septiawan, anggota Polresta Banyuwangi, diduga menerima jatah dari pengelola sabung ayam di Purwoharjo. Kabar ini mencuat setelah adanya penggerebekan pada Jumat (25/7/2025) sore.
Seorang warga Sumberasri menyebut pengelola arena sabung ayam disebut telah memberikan upeti secara berkala untuk mengamankan kegiatan tersebut.
“Katanya sudah bayar upeti ke oknum, tapi tetap digerebek,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi tuduhan itu, Febri Septiawan membantah keras. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan anggota Polsek Purwoharjo dan tidak memiliki keterlibatan apa pun.
“Saya tidak tahu-menahu. Bisa dikonfrontir. Saya juga bukan anggota Polsek Purwoharjo, tidak punya kewenangan,” jawabnya melalui WhatsApp.
Ia juga membantah jika ada pihak yang mencatut nama Polsek Purwoharjo untuk menerima uang pengamanan.
“Tidak sama sekali, Bapak,” tegas Febri.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum berhasil mendapatkan keterangan dari pihak pengelola arena sabung ayam di Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.
(Red)