Banyuwangi β Para santri yang merupakan warga binaan di Pondok Pesantren (Ponpes) At Taubah yang berada di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi mulai disibukkan dengan persiapan ujian membaca Alquran, Kamis (6/2).
Ujian ini merupakan bagian dari program pembinaan keagamaan yang digalakkan oleh pihak Lapas untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan warga binaan dalam membaca Alquran.
Menjelang ujian yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat, para santri tampak antusias mempersiapkan diri. Mereka rutin mengikuti bimbingan dari pembina serta saling berbagi ilmu dengan sesama santri.
Selain belajar membaca Alquran, para santri juga diajarkan tajwid, tafsir, serta nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Alquran.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menyatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk memberikan pembinaan rohani kepada para warga binaan.
βKami berharap, melalui program ini, para santri tidak hanya mampu membaca Alquran dengan baik, tetapi juga dapat mengamalkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari, baik selama di Lapas maupun setelah mereka kembali ke masyarakat,β ujarnya.
Mukaffi menjelaskan, Ponpes At Taubah sendiri telah menjadi wadah bagi para warga binaan Lapas Banyuwangi untuk memperdalam ilmu agama.
βProgram ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama setempat, yang turut menyediakan tenaga pengajar dan fasilitas pendukung,β terangnya.
Ujian membaca Alquran ini nantinya akan diikuti oleh puluhan santri yang telah menjalani program pembelajaran selama beberapa bulan. Bagi yang lulus, mereka akan dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
βDiharapkan, program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para santri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Lapas lainnya untuk terus mengembangkan program pembinaan yang bermanfaat bagi warga binaan,β pungkasnya.
(Red)