Banyuwangi – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan percepatan pembangunan Pasar Induk Banyuwangi setelah sempat tersendat akibat restrukturisasi internal kementerian. Proyek yang dimulai Oktober 2024 ini sempat melambat karena reorganisasi besar-besaran di tubuh Kementerian PUPR yang kini terbagi menjadi Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Revitalisasi pasar yang sebelumnya ditangani Ditjen Cipta Karya kini dialihkan ke Ditjen Prasarana Strategis. Perubahan struktur ini berdampak pada proses penganggaran dan penyesuaian dokumen DIPA, sehingga menyebabkan keterlambatan pengerjaan.
“Dampak reorganisasi ini cukup signifikan, terutama pada dokumen anggaran. Namun sejak Januari hingga Mei 2025, pekerjaan tetap berjalan meski tidak optimal. Kami akan mulai percepatan pembangunan mulai awal Juni,” ujar Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis (PPS) Jatim Kementerian PU, I Gusti Agung Ari Wibawa, saat meninjau lokasi proyek, Rabu (28/5/2025).
Ari menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi progres pembangunan bersama Pemkab Banyuwangi kepada para pedagang yang direlokasi. Pertemuan juga dihadiri pelaksana proyek dan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejati Jatim untuk memastikan kelancaran pembangunan.
Plt Kepala Dinas PU Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian PU agar pembangunan pasar berjalan sesuai jadwal.
“Kami sudah berkoordinasi untuk mempercepat proses, termasuk langkah-langkah yang harus kami bantu di tingkat daerah,” ujar Yayan, sapaan akrabnya.
Pasar Induk Banyuwangi akan dibangun dua lantai dengan desain arsitektur khas Osing. Fasilitas pasar dibagi dalam zona pasar basah, pasar kering, area kuliner, serta dilengkapi gedung parkir untuk mendukung kenyamanan pengunjung dan pedagang.
(Red)