Banyuwangi – Sky Farm di Kecamatan Glenmore menjadi destinasi edukasi unik yang mengajarkan gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) secara terpadu. Pengunjung bisa belajar langsung tentang budidaya pangan organik, pemanfaatan energi terbarukan, pengolahan air hujan, pengelolaan sampah, hingga pembuatan busana dari serat alami.
Didirikan oleh pasangan dokter, dr. Ananta Naufal Habibi, Sp.OT dan dr. Anita Yuni, Sky Farm mengusung konsep one stop sustainable living experience—mengajak pengunjung merasakan hidup selaras dengan alam di satu kawasan seluas 1,5 hektare.
Dalam kunjungannya saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Tegalharjo, Jumat (7/8/2025), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi penerapan kemandirian pangan, energi, air, serat, dan pengelolaan sampah di Sky Farm.
“Tempat ini luar biasa. Semua kebutuhan hidup pangan, air, energi, hingga pengelolaan sampah dikelola secara berkelanjutan dan mandiri,” ujar Ipuk.
Sky Farm menanam 43 jenis tanaman organik, memelihara ternak unggas, mengolah hasil panen menjadi minyak esensial, sabun, hingga parfum alami. Air diperoleh dari sistem penadah hujan dan enam sumur resapan. Energi berasal dari biogas kotoran sapi, panel surya, dan bahan bakar pirolisis plastik hasil olahan limbah anorganik.
Pengelolaan sampah melibatkan 276 KK sekitar. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan magot, sedangkan anorganik didaur ulang menjadi kancing, wadah, atau bahan bakar alternatif.
Sky Farm juga memiliki guest house untuk pengunjung yang ingin menginap dan galeri busana ramah lingkungan karya dr. Anita, yang telah meraih penghargaan nasional dan tampil di ajang mode internasional.
“Kami ingin fashion juga berkontribusi pada keberlanjutan, dengan memanfaatkan serat alami,” tutur dr. Anita.
Tempat ini telah menarik minat tamu dari berbagai daerah untuk belajar langsung praktik hidup berkelanjutan yang bisa diterapkan di lingkungan masing-masing.
(Red)