Jakarta β Prestasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam meraih indeks tertinggi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di level kabupaten tahun 2024, menarik perhatian nasional dan dijadikan obyek disertasi doktoral di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB, Nanik Murwati, menjadikan kesuksesan SPBE Banyuwangi sebagai fokus penelitiannya dalam sidang terbuka doktoral di Pascasarjana IPDN, Selasa (29/4/2025).
βBanyuwangi mampu menjalankan 5P dengan sangat baik. Ini kunci keberhasilannya,β ungkap Nanik di hadapan sidang yang dipimpin Rektor IPDN, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si.
Lima elemen tersebut meliputi: penyiapan infrastruktur, perangkat digital, partisipasi masyarakat, personel birokrasi, dan kemitraan lintas institusi. Kesemuanya disebut berjalan efektif berkat komitmen kuat dari kepala daerah.
βKomitmen Bupati Banyuwangi terlihat jelas dalam RPJMD hingga alokasi anggaran, yang menjadikan digitalisasi pemerintahan bukan sekadar wacana,β tambah Nanik.
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam mewujudkan pemerataan SPBE di seluruh Indonesia. Selama ini, indeks SPBE yang tinggi masih dominan di tingkat kementerian, lembaga, dan pemerintah provinsi, sementara kabupaten/kota sebagai garda terdepan pelayanan publik masih perlu dikuatkan.
βSukses story Banyuwangi perlu menjadi benchmark bagi kabupaten/kota lainnya,β tegasnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut hadir secara langsung dalam sidang tersebut menyampaikan apresiasi atas hasil riset Nanik. βPenelitian ini menjadi penyemangat kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan digital publik,β ujarnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024, indeks SPBE Banyuwangi mencapai 4,50 dari skala 5, tertinggi di kategori kabupaten seluruh Indonesia. Capaian ini diraih melalui penilaian terhadap 47 indikator yang membentuk ekosistem digital suatu instansi, dan diganjar penghargaan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
(Red)