Banyuwangi, 25 September 2025 – Berbagai program penanganan kemiskinan yang dikawal Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menunjukkan hasil positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan Banyuwangi tahun 2025 turun menjadi 6,13 persen.
Dalam empat tahun terakhir, angka kemiskinan Banyuwangi terus menurun: 8,07 persen (2021), 7,51 persen (2022), 7,34 persen (2023), 6,54 persen (2024), hingga 6,13 persen pada 2025, turun 0,41 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, capaian ini merupakan buah kolaborasi, dukungan, dan doa seluruh masyarakat serta stakeholder. Sinergi program yang dijalankan berbagai pihak membuahkan hasil nyata,” kata Bupati Ipuk, Kamis (25/9/2025).
Pemkab Banyuwangi menjalankan sejumlah program untuk menekan kemiskinan, mulai dari bantuan usaha melalui UMKM Naik Kelas, peningkatan akses pendidikan hingga perguruan tinggi, hingga penguatan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi multiplikatif.
Tiga strategi utama diterapkan Pemkab:
1. Mengurangi beban pengeluaran warga miskin – melalui distribusi bansos baik dari pusat maupun daerah, seperti program Rantang Kasih dan Banyuwangi Berbagi.
2. Meningkatkan pendapatan warga miskin – melalui program pemberdayaan masyarakat, seperti UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas (WeNak), serta fasilitas ongkir gratis bagi UMKM.
3. Memutus transmisi kemiskinan melalui pendidikan – memberikan pelatihan peningkatan keterampilan agar warga bisa mandiri dan mengembangkan usahanya.
Penurunan angka kemiskinan ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, yakni 5,50 persen pada triwulan I dan 5,85 persen pada triwulan II 2025, lebih tinggi dibanding angka provinsi maupun nasional.
Kepala BPS Banyuwangi, Hermanto, menyebut beberapa faktor penurunan kemiskinan, termasuk kemampuan daerah menjaga inflasi sehingga daya beli masyarakat terjaga, serta konsistensi Pemkab menjalankan program penanganan kemiskinan.
“Kolaborasi berbagai pihak dan kebijakan pemerintah menjaga inflasi, sehingga warga miskin dapat memperbaiki taraf hidupnya. Konsistensi Pemkab dalam program penanganan kemiskinan membuat hasilnya terukur,” ujarnya.
(Red)