Banyuwangi – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang diselenggarakan di Sagah Kafe and Resto, Dusun Kopen, Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, berlangsung dengan sukses dan penuh antusiasme pada 22 Februari 2025. Acara ini diadakan dalam bentuk Dialog Publik dengan tema “Peranan Pers Mengawal Ketahanan Pangan Menuju Kemandirian Bangsa Bebas Korupsi.”
Terselenggaranya acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Sekretariat Bersama (SEKBER), termasuk beberapa lembaga dan media yang turut serta dalam mendukung jalannya kegiatan. Di antaranya Banyuwangi Corruption Watch (BCW), Media Ganeshaabadi.com, Media Gakorpan.news, Media Suara TNI POLRI, Media Sibernews, dan Media Cakrawala.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh pers, aktivis antikorupsi, serta perwakilan dari berbagai media lokal dan nasional. Selain itu, turut hadir Kasi Humas Polresta Banyuwangi IPDA Suwandono, perwakilan Kapolsek Genteng, dan perwakilan Kodim 0825 Banyuwangi, yang memberikan pandangannya terkait peran pers dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pangan.
Amir Makruf Khan dari Banyuwangi TV menyoroti pentingnya pengembangan pemberitaan agar media dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Pers harus mengembangkan informasi dengan mendalam dan tidak sekadar menyanggah satu pemberitaan dengan pemberitaan lain. Dengan cara ini, isu-isu strategis seperti ketahanan pangan dan pemberantasan korupsi dapat dipahami lebih luas dan memiliki dampak nyata,” ujarnya.
IPDA Suwandono, Kasi Humas Polresta Banyuwangi, menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam menciptakan keamanan dan kesejahteraan masyarakat. “Pers bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai kontrol sosial yang dapat membantu menjaga stabilitas daerah, termasuk dalam isu ketahanan pangan dan pemberantasan korupsi,” katanya.
Sementara itu, Masruri dari Banyuwangi Corruption Watch (BCW) menegaskan bahwa media memiliki peran strategis dalam mengawal kebijakan pemerintah agar terbebas dari korupsi. “Banyak kasus korupsi yang telah diangkat oleh media dan aktivis, termasuk yang berhubungan dengan ketahanan pangan. Pers harus terus mengawasi dan memastikan transparansi dalam implementasi program pemerintah,” ungkapnya.
Yunus Harimau Blambangan menambahkan bahwa media dan LSM harus tetap menjaga independensinya dalam mengawal isu-isu publik. “Ketahanan pangan adalah masalah yang krusial bagi masyarakat. Jangan sampai media justru tersandera kepentingan pihak tertentu. Pers harus menjadi alat kontrol yang independen dan berpihak kepada kepentingan rakyat,” tegasnya.
Kesuksesan acara ini juga tak lepas dari dukungan penuh Sagah Cafe and Resto, yang menjadi tempat berlangsungnya dialog publik ini. Dengan suasana yang nyaman dan fasilitas yang memadai, para peserta dapat berdiskusi dengan lebih interaktif dan produktif.
Dengan berakhirnya peringatan Hari Pers Nasional 2025 ini, diharapkan pers terus memainkan perannya sebagai pilar keempat demokrasi, mengawal kebijakan yang berpihak kepada rakyat, serta turut serta dalam menciptakan bangsa yang mandiri dan bebas dari korupsi.