Banyuwangi – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tak hanya membangun fisik, tetapi juga menyentuh hati masyarakat. Melalui semangat gotong royong dan kepedulian, TMMD menjadi jembatan yang menyatukan prajurit TNI dan rakyat.
Kisah haru datang dari Ibu Sulami (61), warga Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung. Rumah reyot yang dulu ia huni kini telah berdiri kokoh berkat bantuan TMMD. Tangis haru tak bisa ia bendung saat menyaksikan rumah barunya.
“Terima kasih Bapak TNI. Dulu rumah saya bocor dan rusak, sekarang sudah bagus. Saya bersyukur sekali,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Cerita serupa datang dari Ibu Evi Widiawati (26) dan suaminya M. Anwaruddin (28). Selama tujuh tahun mereka menempati rumah warisan orang tua yang kondisinya sangat memprihatinkan. Saat hujan dan angin kencang datang, mereka harus menopang rangka atap agar tak roboh.
“Perasaanku campur aduk, Pak. Rumah kami sekarang bagus berkat bantuan TNI. Kami tidak sanggup membangun sendiri, ini sangat luar biasa,” ungkap Evi sambil menitikkan air mata.
Kisah-kisah tersebut menjadi bukti bahwa TMMD bukan hanya proyek pembangunan, melainkan sarana membangkitkan harapan dan semangat warga. Prajurit TNI hadir bukan hanya dengan alat kerja, tetapi dengan ketulusan dan kebersamaan.
Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Kohir, menegaskan bahwa TMMD adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat.
“Kami hadir untuk membantu masyarakat, meringankan beban, dan meningkatkan kesejahteraan. TNI adalah milik rakyat,” tegasnya.
Program TMMD di Desa Seneporejo dan Desa Silirsari, Kecamatan Siliragung, tak hanya mencakup bedah rumah, tetapi juga pembangunan jalan desa, perbaikan fasilitas umum, serta kegiatan nonfisik seperti penyuluhan dan pembinaan mental spiritual.
Dengan semangat kebersamaan, TMMD terus menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
(Red)