Banyuwangi — Ajang balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 resmi berakhir dengan sukses. Kompetisi yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini tak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga dinilai menginspirasi banyak negara di Asia, Jumat (1/8/2025).
Digelar pertama kali pada tahun 2012, TdBI kini memasuki pelaksanaan ke-10. Meski sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, event ini kembali bergulir sejak 2024 dan langsung menarik perhatian komunitas balap sepeda internasional.
Salah satu tamu dari UCI, President Commissaire Nathapong Lohitnavy, menyebut TdBI sebagai ajang yang sangat istimewa.
“Saya sudah beberapa kali ke Indonesia, dan ini kedua kalinya saya ke Banyuwangi. Saya bisa katakan, balapan ini salah satu favorit saya — pemandangan spektakuler, sambutan hangat masyarakat, dan penyelenggaraan yang solid,” ungkap Nathapong.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kesuksesan teknis penyelenggaraan.
“Saya sudah tanyakan ke sejumlah tim dan mereka mengatakan semua berjalan baik. Selamat untuk Banyuwangi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan International Commissaire UCI, Jamaludin Mahmud, yang menganggap TdBI sebagai contoh bagi negara-negara Asia lainnya.
“Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang telah menggagas event ini. TdBI jadi inspirasi bagi Indonesia dan bahkan sejumlah negara Asia,” tuturnya.
Sebagai satu-satunya ajang road race di Indonesia yang masuk agenda UCI, TdBI 2025 diikuti oleh 99 pembalap dari 24 negara. Bahkan, lebih dari 40 tim mendaftar, namun hanya tim-tim dengan peringkat terbaik yang diundang bertanding dalam empat etape balapan tersebut.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa konsistensi menggelar TdBI merupakan komitmen daerahnya dalam mengangkat nama Indonesia di ajang internasional.
“Ini adalah bentuk representasi Indonesia dalam balap sepeda tingkat dunia. Kami berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang mendukung kelancaran event ini,” ucap Ipuk.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua Harian PB ISSI, Jadi Rajagukguk, yang menyebut TdBI sebagai ajang balap sepeda terbaik di Tanah Air.
“Selamat atas pelaksanaan TdBI ke-10. Dari 13 balapan di Indonesia, TdBI adalah yang terbaik,” tegasnya.
Dengan prestasi dan konsistensinya, TdBI 2025 tak hanya menjadi kebanggaan Banyuwangi, tetapi juga simbol kemajuan olahraga balap sepeda Indonesia di mata dunia.
(Red)