Banyuwangi – Kegiatan jalan sehat dalam rangka HUT RI di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, berubah menjadi duka mendalam. Seorang bocah 7 tahun berinisial AR meninggal dunia setelah terlindas gandengan mobil pikap pengangkut sound system pada Minggu (24/8/2025) pagi.
Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto menjelaskan, korban tewas akibat luka parah di kepala. Peristiwa bermula ketika AR berjalan bersama teman-temannya di belakang pikap L300 yang membawa sound system dan gandengan genset. “Korban terjatuh, kepalanya terbentur lalu terlindas gandengan bermuatan genset. Sesampainya di RS Al Huda Gambiran, korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Edy, (27/8/2025).
Namun, tragedi ini menuai sorotan tajam. Banyak pihak mengecam lemahnya pengawasan panitia acara yang seharusnya menjamin keselamatan peserta, terlebih anak-anak. Kegiatan jalan sehat seharusnya menjadi ajang kebahagiaan, bukan justru merenggut nyawa.
“Panitia jelas lalai. Bagaimana mungkin kendaraan berat yang menarik genset dibiarkan berjalan di tengah kerumunan peserta, sementara anak-anak bebas berlarian di belakangnya?” kritik sejumlah warga.
Selain panitia, pengemudi pikap juga tidak lepas dari sorotan. Sebagai pengendara, ia berkewajiban memastikan keamanan selama perjalanan. Kehadiran kendaraan dengan gandengan dalam kegiatan jalan sehat tanpa pengamanan yang memadai dinilai sebagai bentuk kelalaian fatal.
Pakar hukum lalu lintas menegaskan, setidaknya ada dua pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban:
1. Panitia penyelenggara, karena tidak menyiapkan standar keselamatan.
2. Pengemudi pikap, jika terbukti lalai dan tidak mengantisipasi risiko di jalan.
Polisi sendiri sudah mengamankan kendaraan pikap beserta gandengan untuk kepentingan penyelidikan. Namun masyarakat menunggu langkah tegas agar kasus ini tidak berhenti sebagai kecelakaan biasa.
“Jangan sampai nyawa seorang anak hanya dianggap musibah belaka. Harus ada yang bertanggung jawab, agar kejadian tragis ini tidak terulang di kemudian hari,” tegas warga Desa Kaligondo.
(Red)