Banyuwangi β Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata resmi meluncurkan delapan inovasi unggulan dalam sektor pariwisata dan kebudayaan. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi layanan publik berbasis teknologi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Inovasi yang digagas mencakup berbagai aspek, mulai dari digitalisasi layanan wisata, pelestarian budaya, promosi kreatif, hingga penguatan pelaku ekonomi kreatif. Tujuannya tak hanya meningkatkan kunjungan wisata, namun juga menciptakan dampak ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat.
Berikut delapan inovasi unggulan yang diluncurkan:
1. Homestay Naik Kelas
Meningkatkan kualitas homestay milik warga melalui pelatihan manajemen, branding, dan peningkatan fasilitas, agar setara dengan penginapan profesional.
2. Banyuwangi Tourism App
Aplikasi terpadu berisi informasi destinasi wisata, kuliner, event, rute perjalanan, hingga pemesanan tiket, sebagai panduan digital bagi wisatawan.
3. E-Ticketing Wisata
Digitalisasi sistem tiket di destinasi unggulan untuk mempercepat layanan, mempermudah akses, serta meningkatkan transparansi pengelolaan.
4. SIJAMUWANGI
Sistem pemesanan kunjungan museum secara daring yang memudahkan rombongan pelajar dan pengunjung umum serta mendukung edukasi sejarah lokal.
5. Kartu Induk Kesenian (KIK)
Basis data resmi pelaku seni dan budaya, digunakan untuk pembinaan, pemberian insentif, serta pelibatan dalam program-program kebudayaan.
6. Geotrip
Wisata edukatif berbasis geowisata yang mengajak wisatawan menjelajah kekayaan geologi Banyuwangi, seperti Gunung Ijen dan Kawah Wurung.
7. AMTOMA (Anti Mainstream Tourism Marketing)
Strategi promosi dengan memanfaatkan media sosial, influencer, eksplorasi destinasi tersembunyi, dan storytelling untuk menarik generasi muda.
8. Kelas Kreatif
Pelatihan untuk pelaku UMKM, seniman, pemandu wisata, desainer, dan content creator di bidang branding, fotografi, manajemen event, dan digital marketing.
Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, M.Si, menyatakan bahwa seluruh inovasi tersebut diarahkan untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung ke masyarakat.
βKami ingin pariwisata Banyuwangi tidak sekadar indah untuk dikunjungi, tapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian budaya,β ujar Taufik, Sabtu (19/7/2025).
Delapan inovasi ini menegaskan posisi Banyuwangi sebagai pionir daerah dalam mengembangkan pariwisata berbasis teknologi dan budaya, yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.
(Red)