Banyuwangi β Taman Pembinaan Anak Soleh (TAPAS) Rogojampi kembali menggelar wisuda santri tahun ajaran 2024/2025, Senin (17/6/2025). Bertempat di halaman sekolah, acara berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh ratusan wali santri, tokoh masyarakat, dan para pendidik.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 2003 ini dikenal sebagai lembaga pendidikan berbasis zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang konsisten mengedepankan nilai dan akhlak di atas komersialisasi. Tanpa gedung mewah atau biaya mahal, TAPAS terus melahirkan generasi Qurβani yang tangguh sejak usia dini.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qurβan oleh Moh. Rafa Bagus Rizki, dilanjutkan lagu Indonesia Raya, Yalal Wathon, dan Mars TAPAS yang dibawakan oleh santri. Sambutan disampaikan oleh pengurus TAPAS Diah Fitrianingsih, Kepala Sekolah Ramdhani Lubis, Kepala Desa Gitik Hamzah, Ketua Panitia Ida Masturoh, dan perwakilan wali murid.
Pentas seni mewarnai suasana wisuda dengan berbagai penampilan santri, seperti hafalan doa, Asmaul Husna, fashion show, tarian, hingga pertunjukan berbahasa Arab dan Inggris. Para wali santri juga ikut tampil membawakan tarian βAbataβ, memperlihatkan sinergi antara pendidikan di rumah dan sekolah.
Diah Fitrianingsih, pengurus TAPAS, menyebut bahwa TAPAS bukan sekadar lembaga PAUD, melainkan fondasi pembentukan karakter Islam sejak usia dini.
βSantri kami tak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Mereka juga hafal Juz Amma, fasih baca-tulis Al-Qurβan, serta memahami dasar aqidah, akhlak, dan bahasa asing,β ujar Diah.
Sebagai lembaga yang sudah 20 tahun berdiri, TAPAS telah meluluskan hampir dua dekade generasi santri. Semua berjalan tanpa orientasi komersial, melainkan dari semangat keikhlasan dan dukungan masyarakat melalui dana ZIS.
Acara ditutup dengan prosesi wisuda santri, tausiyah, dan doa oleh Ustadz Umar. Suasana haru menyelimuti para orang tua yang bangga menyaksikan anak-anak mereka tumbuh sebagai insan berakhlak mulia dan cinta Al-Qurβan.
TAPAS Rogojampi menjadi bukti bahwa pendidikan yang berfokus pada nilai, akhlak, dan keimanan tetap relevan dan penting. Di tengah arus komersialisasi pendidikan, Banyuwangi membutuhkan lebih banyak lembaga seperti TAPAS untuk mencetak generasi Qurβani yang siap bersaing di kancah global, tanpa kehilangan jati diri.
(Red)